JATISARI, RAKA- Banjir yang melanda Kabupaten Karawang, dampaknya mulai merembet kemana-mana. Salah satunya ialah ikut terkereknya harga beras di sejumlah toko akibat arus distribusi bongkar-muat barang terhenti karena tak ada kendaraan pengangkut beras yang datang. Terganggunya suplai beras pun mempengaruhi harga jual.
Uwas, pedagang beras di Pasar Jatisari menuturkan, bahwa harga jual beras di wilayahnya naik Rp 1000 dari harga jual normal. "Tadinya, beras Pandanwangi, kami jual Rp 6ribu, sekarang jadi Rp 7ribu. Begitu juga dengan jenis super, lainnya naik serempak Rp1000," kata dia.
Meroketnya harga beras, diakibatkan stok beras yang diambil dari Indramayu, Cirebon dan Karawang terganggu akibat terkena dampak langsung banjir. "Apalagi jalur Pantura kemarin sempat putus, praktis enggak ada yang ngantar beras kesini. Begitu juga dengan stok beras Karawang, karena sebagai pusat-pusat produksinya juga ikut terendam," jelas Uwas.
Imbas kenaikan harga pun diakuinya, mempengaruhi daya beli masyarakat Jatisari. "Pelanggan saya yang biasanya pada beli 5-8 liter sekarang cuma beli separuh dari itu," ungkapnya.
Sementara itu, Rohman, pedagang lainnya memprediksi keadaan ini bakal terus terjadi selama banjir masih terus melanda. Bahkan menurutnya, kenaikan bisa saja lebih tinggi jika kondisi banjir terus berlarut-larut dan tak kunjung mereda. "Karena faktor cuaca alam, memang tidak bisa dilawan. Sebenarnya bukan cuma stok dari sana kemari saja, tapi proses muat dari sini kesana juga gak ada yang ngantar karena jalannya putus," tutur Rohman. Ia berharap agar banjir segera berakhir sebelum kerugian pedagang lebih besar. (fah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar