Sabtu, 18 Januari 2014

Drainase Sempit Sebabkan Banjir di Karawang Kota

KARAWANG, RAKA - Banjir terus menghantui Kabupaten Karawang seiring intensitas hujan mulai meningkat. Bukan hanya banjir dari luapan Sungai Citarum maupun Sungai Cibeet. Banjir juga menghantui daerah perkotaan Karawang akibat luapan saluran air.

"Jadi di Karawang itu ada dua jenis banjir, banjir akibat luapan sungai dan bajir luapan selokan," ucap Kabid Penanggulangan Bencana Dinas Sosial Kabupaten Karawang, Supriatna, kepada RAKA, Jumat (17/1).
Dikatakan Supriatna, banjir akibat luapan saluran air inilah yang tentunya dapat diantisipasi. Karena diakuinya sejak beberapa tahun terakhir ini Karawang dihantui banjir akibat meluapnya saluran air, meski hujan hanya beberapa jam saja. "Hujan hanya beberapa jam saja sudah banjir di jalanan," tuturnya.
Penyebab banjir meluapnya saluran air di Karawang ini menurutnya karena adanya penyumbatan, pendangkalan dan penyempitan saluran air di perkotaan Karawang. Sehingga ketika hujan turun, saluran air ini tidak dapat menampung volume air sehingga meluber ke jalan. "Faktor penyebabnya penyumbatan aliran air dan penyempitan, dan pendangkalan sehingga dengan adanya itu dampaknya tidak bisa mengaliri air dan naik, sehingga terjadi  banjir di beberapa tempat," bebernya.
Oleh karena itu seluruh saluran air yang ada di Karawang perlu dilakukan normalisasi. Dan itu dilakukan bukan hanya dari pemerintah saja, namun masyarakat mempunyai andil dalam menjaga lingkungan. Karena selama faktanya minim sekali pengerukan saluran air yang dangkal tersebut. "Selama ini pengerukan tidak dilakukan, jadi harus dilakukan," tegasnya.
Sementara itu, pada apel Hari Kesadaran Nasional, Bupati Karawang Ade Swara juga menyoroti soal bencana banjir yang ada di Karawang. "Sehubungan dengan telah tibanya musim hujan, kepada segenap warga masyarakat Kabupaten Karawang agar selalu siap siaga dan waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana banjir dan wabah penyakit," seperti kutipan rilis yang diterima RAKA dari Humas Pemkab Karawang.
Selain itu, Ade juga menghimbau kepada warga agar tetap menjaga lingkungan dengan melaksanakan kerja bakti. "Oleh karena itu, mulai saat ini agar membersihkan bergotong-royong melaksanakan kerja bakti membersihkan saluran air dari sampah-sampah yang menyumbat saluran air dan gorong-gorong, sehingga apabila terjadi hujan deras, air hujan akan lancar mengalir tidak menggenang pemukiman warga," bebernya.
Menurutnya, himbauan ini agar menjadi perhatian sekaligus dilaksanakan oleh seluruh warga masyarakat, mengingat Kabupaten Karawang rentan terhadap berbagai bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung. Hal tersebut merupakan bagian dari proses alam yang disebut bencana alam. "Mengingat setiap terjadinya musibah selain akan mengakibatkan kerugian material, bahkan juga korban jiwa manusia. Hal ini membutuhkan penanganan secara serius, cepat, tepat dan terpadu dari semua pihak," tandasnya. (vid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar