TEMPURAN, RAKA- Banjir tidak selamanya menuai duka, karena bagi seorang pedagang jaring ikan, musim hujan malah menjadi berkah tersendiri. Pasalnya, peralatan menjaring ikan diburu masyarakat untuk memanfaatkan musim penghujan untuk mencari ikan di lokasi-lokasi banjir. Berdasarkan pantauan RAKA, areal pesawahan yang mirip lautan disepanjang Kecamatan Cilamaya Kulon dan Tempuran tak ubahnya seperti wahana objek wisata dadakan, ratusan warga berjejer menghabiskan waktu sorenya untuk memancing, menjaring sampai menjala ikan.
Salah seorang pedagang jaring ikan, Talim (40) mengatakan, ia yang biasanya menjajakan jaring tangkap ikan di Pasar Turi, kini saat musim hujan sengaja keliling Tempuran dan Cilamaya Kulon. Jaring penadah ikan yang sudah dalam bentuk jadi dengan bambunya tersebut, tambahnya, laris manis dibeli masyarakat. Mungkin masyaarakat memilih memancing dan menjaring ikan untuk sekedar menghilangkan stres dan penat akibat banjir. Dalam sehari, ia mengaku meraup keuntungan 6 kali lipat dan dalam 1 jaring penadah ikan ia jual seharga Rp 50 ribu, sementara jala ikan antara Rp 300 ribu. "Sehari dagangan saya habis terjual 10 -15 buah jaring ikan," katanya.
Sementara itu, pembeli jaring ikan H Karnem mengatakan, sengaja ia membeli jaring ikan untuk berbaur bersama warga lainnya mencari ikan, karena musim banjir sungai-sungai yang meluap dipercaya banyak ikan yang kabur dari empang dan sawah. Meskipun harganya cukup mahal, ia tetap membelinya karena selain untuk hiburan juga menjadi lauk pauk makan sehari-hari saat sulit dan mahalnya sayuran saat banjir. "Lumayan ikan lele dan gabus mah ketangkep juga dengan jaring beginian," ucapnya. (rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar