TIRTAMULYA,RAKA- Sebanyak 5 desa di Kecamatan Tirtamulya terendam banjir yang mayoritas menggenangi areal pesawahan. Akibatnya, jalur penghubung antar kecamatan dan desa pun terputus karena tidak bisa dilalui kendaraan baik roda 2 maupun roda 4. Warga terpaksa merogoh kocek lebih dalam jika hendak beraktivitas. Sebab, mereka harus menaikan kendaraan keatas gerobak jika hendak melintas.
Suhartono, warga Desa Cipondoh mengungkapkan, banjir di kecamatannya membuat aktivitas masyarakat terganggu. "Ketinggian air sepaha orang dewasa. Titik paling parah yaitu di Desa Bojongsari, air di wilayah itu sebatas dada orang dewasa. Total ada 5 desa yang kena banjir, kebanyakan merendam pesawahan dan memutus jalur lalu-lintas antar desa dan kecamatan," kata dia.
Warga pun dibuat pusing akibat putusnya jalan dari Wadas menuju Cikampek tersebut. Mereka yang tengah dalam posisi terdesak terpaksa menaikan kendaraan mereka keatas gerobak yang disediakan warga sekitar. "Kita ditarif Rp 10 ribu rupiah untuk melintas daerah banjir itu. Ya karena posisinya urgent, mau gak mau pasti naik gerobak juga daripada nunggu atau balik arah malah lebih jauh," sambungnya lagi.
Hal senada juga disampaikan Abas Goro, petugas Trantib Kecamatan Tirtamulya yang terus stanby di lokasi genangan air. "Airnya sepaha, saya terus melakukan pemantauan di 5 desa itu sekaligus membantu warga yang rumahnya kebanjiran," kata dia.
Sementara itu, tak hanya di Tirtamulya, Kecamatan Purwasari pun tak luput dari terjangan banjir. Kopral, Petugas Satpol PP Kecamatan Purwasari mengatakan, bahwa 3 desa di wilayahnya terendam banjir, yakni Desa Cengkong, Karangsari, dan Sukasari. "Titik terparah ada di Desa Karangsari airnya sampai selutut. Warga yang rumahnya tak mungkin digunakan saat banjir, terpaksa mengungsi dulu ke rumah tetangga yang tidak kebanjiran," jelas dia. (fah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar