UNTUK melepas lelah dari kesibukan mengirim logistik ke para korban banjir yang terisolir di Desa Parungsari dan dua perkampungan di Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat, para relawan dari Pepeling memanfaatkan waktu tidur seadanya.
Terpenting mereka bisa beristirahat, memulihkan tenaga buat mendayung kembali perahu karet hingga 1 sampai 2 kilometer. Beberapa orang di antaranya menikmati hiburan dengan mengklik You Tube via notebook. Karena untuk menonton televisi tidak memungkingkan dengan kondisi listrik padam sejak banjir merendam pemukiman penduduk di kedua desa ini.
Sementara kondisi di lokasi banjir, debit air hingga pukul 17.00 wib masih di kisaran terendah sekitar 0,5 meter hingga tertinggi 2 meteran. Para pengungsi yang tetap bertahan di kantor Desa Karangligar maupun di sejumlah rumah-rumah warga yang aman dari terjangan banjir masih mengeluhkan lambannya pasokan nasi bungkus dari dapur umum yang dibuka di tenda halaman kantor desa ini.
Kabar yang diterima RAKA di lokasi pengungsian, lambannya pasokan nasi setelah tenda dapur umum dialihkan ke ruangan kantor desa karena tenda kecil yang tersedia, menurut beberapa petugas memasak, sudah kurang memadai untuk memasak dalam jumlah besar. Adanya pengalihan tempat memasak tersebut, kata petugas, hanya sesaat. Setelah itu berjalan normal lagi.
Sementara itu, bantuan dari para dermawan terus mengalir. Termasuk DPD KNPI Karawang, Rabu (22/1), turut menurunkan makanan ringan, nasi bungkus, dan beras. Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karawang, TVBerita.com, KIIC, PCNU, serta dari berbagai elemen masyarakat lainnya. (vins)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar