Selasa, 28 Januari 2014

Sawah Watu Disebut Sawah Purba

TEGALWARU, RAKA - Sawah Watu yang menghampar luas mengelilingi Kebon Jambe diprediksi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang, Drs. H Dadan Sugardan MPd, merupakan sawah purba.

Melihat itu, dirinya yakin jika pola tanam Sawah Watu yang saat ini digunakan para petani dirubah seperti zaman dulu, selain akan memiliki nilai wisata budaya juga dapat menghasilkan padi organik yang lebih sehat dan disukai wisatawan. "Kontur sawah yang indah ini pada dasarnya merupakan potensi wisata yang dapat diandalkan, terlebih jika pola tanam yang digunakan oleh petaninya dengan pola tanam organik. Pola tanam harus dikembalikan seperti petani dahulu tanpa pupuk kimia, namun tetap dibarengi dengan sentuhan teknologi," ujarnya, kemarin.
Ia melanjutkan, jika rencana tersebut sudah dijalankan, pihaknya yakin akan menghasilkan produksi ramah lingkungan yang bisa mensejahterakan petani. "Kami berharap pola tanam organik tersebut dapat terwujud di sekeliling sawah yang terhampar mengelilingi Kebon Jambe, hingga kedepang wisatawan ini bukan hanya mengenal sejarah dan manfaat hutan saja, akan tetapi dapat membeli beras yang bermanfaat bagi kesehatan. Pasti pengunjung juga akan puas," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, dan Peternakan, Ir Kadarisman, saat meninjau perairan Sawah Watu menyampaikan, jika melihat kondisi air yang belum terkontaminasi, keberadaan Sawah Watu akan lebih gampang dikendalikan terutama masalah air. "Menggunakan pola tanam organik akan lebih gampang dilakukan," tuturnya.
Kadarisman menjelaskan, manfaat pertanian organik diantaranya pertama, menghindari penggunaan pestisida kimia sintetis, pengendalian gulma, hama dan penyakit dilakukan dengan cara mekanis, biologis, dan rotasi tanaman. Kedua, menghindari penggunaan zat pengatur tumbuh (growth regulator) dan pupuk kimia sintetis. Kesuburan dan produktivitas tanah ditingkatkan dan dipelihara dengan menambahkan residu tanaman, pupuk kandang, dan batuan mineral alami, serta penanaman legum dan rotasi tanaman. Ketiga, menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan aditif sintetis dalam makanan ternak. "Manfaat pertanian organik yang dapat dipetik dari pengembangan pertanian organik adalah, antara lain kesehatan menghasilkan makanan yang cukup, aman dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat. Data menunjukkan bahwa praktek pertanian organik mampu meningkatkan hasil sayuran hingga 75% dibanding pertanian konvensional. Disamping itu, produk pertanian organik juga mempunyai kandungan vitamin C, kalium, dan beta karoten yang lebih tinggi," katanya.
Meski demikian, untuk lebih meyakinkan penggunaan pupuk organik, para petani tidak dianjurkan seluruh sawahnya langsung menggunakan organik, akan tetapi dengan cara bertahap, mulai dari sedikit hingga akhirnya petani sendiri meilih secara total menggunakan pupuk organik. "Rata-rata petani akan percaya jika sudah ada contoh. Saya optimis dengan rencana ini," katanya. (ark)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar