Jumat, 17 Januari 2014

Selektif Pilih Caleg

- Pendidikan Bisa Jadi Pertimbangan

CIKAMPEK,RAKA- Jelang Pemilu 9 April 2014 mendatang, masyarakat dihimbau mencermati latar belakang para calon anggota legislatif yang akan berkontestansi dalam ajang pemilihan umum. Utamanya yang berkaitan dengan riwayat pendidikan yang erat kaitannya dengan tindak tanduk dan pola pikir.
"Walaupun tidak jaminan, namun caleg yang mengenyam pendidikan lebih tinggi cenderung lebih cakap dan memahami persoalan secara menyeluruh," kata Sari Mumpuni Rahayu, pengamat psikologi politik yang juga merupakan jebolan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini, kepada RAKA di Sukaseuri, Kotabaru.
Selain cakap memahami persoalan, pola pikir dan emosinya pun lebih terkontrol. "Rata-rata caleg seperti ini mengenyam pendidikan S1. Mereka lebih mudah bergaul serta tidak emosional menyikapi sesuatu jika tengah didesak oleh masyarakat," kata dia lagi.
Ini penting dinilai agar masyarakat tidak semata termakan bujuk rayu caleg. Walaupun, banyak juga mereka yang berkualitas kendati tak menyandang gelar sarjana. "Di alam demokrasi seperti ini, tidak ada yang bisa melarang seseorang dalam hal politik. Tapi, ada baiknya pemilih juga memilih dengan cermat terkait track record dia kala mencalonkan diri," sambung Sari.
Sebab, banyak para calon anggota legislatif yang hanya mengenyam pendidikan SMA dan kurang memahami tupoksinya sebagai anggota dewan saat dia terpilih. "Bahkan pernah suatu ketika, si dewan itu marah-marah sama para demosntran tanpa alasan dengan dalih dia merasa paling benar. Harusnya, dewan yang pendidikannya tinggi, pasti bisa menahan diri," kata dia.(fah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar