TELAGASARI, RAKA- Tanaman padi di areal pesawahan di Kecamatan Telagasari, rata-rata sudah memasuki masa priomordia atau sekitar 50 hari tanam. Kelembaban cuaca dan guyuran hujan masih bisa terselamatkan, namun ragam hama masih akan mengancam, mengingat jarak yang berdekatan dengan Kecamatan Tempuran yang terkena banjir, membuat tikus bermigrasi banyak ke areal sawah petani di Kecamatan Telagasari yang merusak batang tanaman padi dan mulai dirasakan. Disisi lain, ancaman keong diusia primordia tidak begitu dikhawatirkan.
"Tempuran banjir, otomatis tikus bermigrasi ke Telagasari. Makanya, meskipun selamat dari banjir tapi harus wanti-wanti tikus yang semakin banyak," kata Penyuluh Pertanian Desa Talagamulya, Nurjanah S.P, kepada RAKA, Kamis (31/1).
Ia menambahkan, tikus sudah mengacak-acak batang tanaman padi pasca banjir dihampir semua golongan air, karenanya diperlukan kesigapan petani untuk mengempos racun belerang atau tiran semacam petasan disetiap lubang tikus atau dengan redonictida yang dicampur dengn makanan yang selalu dirangsang tikus. Ditambahkanya, selain dengan cara meracuni lewat belerang, petani juga bisa dengan memagari areal dengan plastik bibit dan pada setiap pojok dilubangi serta dipasang bubu perangkap, agar tikus yang masuk cepat terperangkap. "Ketika tikus masuk lubang, langsung masuk perangkap cara dinamai trap barier system (TBS)," ujarnya. (rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar