PURWAKARTA,RAKA-Menindaklanjuti keluhan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang dugaan kerap digunakannya rangkaian gerbong Kereta Api yang diparkir di stasiun KA Purwakarta sebagai tempat mesum, Satpol PP Purwakarta meresponnya dengan melakukan patroli di sekitar lokasi. "Patroli akan kita intensifkan," kata Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum (Tramtibum) Satpol PP Purwakarta, Jaya Pranolo, Kamis (13/2).
Menurutnya, patroli sebenarnya sudah rutin dilakukan oleh jajarannya. Hanya sejauh ini masih fokus di bagian depan stasiun karena berdekatan lokasinya dengan gedung kembar yang diketahui merupakan kantor kedua, Bupati Purwakarta. Sementara posisi sampah gerbong kereta tersebut berada jauh di sebrang stasiun. "Tapi intinya kita akan respon terhadap setiap keluhan yang masuk, termasuk dari MUI" tandas Jaya.
Tak itu saja, Jaya juga menjanjikan akan melakukan koordinasi dengan pihak stasiun untuk membahas bisa tidaknya belasan gerbong kereta yang sudah tidak dipakai ini dipindah ke lokasi lain. Atau paling tidak, jika pun tidak diungsikan, dapat dipasang lampu penerangan di sekitar lokasi sehingga pada malam hari kondisinya tidak terlalu gelap.
Dengan begitu, potensi lokasi itu dijadikan tempat maksiat dapat ditekan. "Secepatnya kita akan koordinasi dengan pihak stasiun supaya solusinya bisa segera dicarikan," terang Jaya.
Sempat diberitakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purwakarta mensinyalir keberadaan rangkaian gerbong Kereta Api (KA) di Stasiun KA Purwakarta kerap disalahgunakan orang tidak bertanggungjawab untuk berbuat maksiat.
Karenanya, MUI pun meminta pengelola, dalam hal ini PT KAI agar meninjau ulang keberadaan serangkaian sampah gerbong tersebut. Paling tidak, melakukan pengawasan dengan memasang lampu penerangan di sekitar lokasi. Mengingat, pada malam hari lokasi tersebut diduga kerap dijadikan tempat berbuat mesum. "Ada laporan ke kita, karena gelap rangkaian gerbong ini pada malam hari sering dijadikan tempat mesum. Parahnya lagi, banyak diantara mereka para pelakunya adalah ABG," ucap Ketua MUI Purwakarta, KH Abun Bunyamin didampingi sekretarisnya, Safarudin usai menggelar rapat mingguan di gedung dakwah Purwakarta, Rabu (12/2).
Selain ke pihak PT KAI, MUI juga meminta Disdikpora untuk turut melakukan pengawasan. Terlebih, sebagian dari para ABG tersebut diduga masih tercatat sebagai pelajar di sejumlah sekolah di Purwakarta. Paling tidak, dinas melakukan koordinasi intens dengan Satpol PP.
Abun menilai, upaya antisipasi perlu dilakukan agar praktek maksiat tak makin menyebar di Purwakarta. Dengan begitu, sejak dini potensi permasalahannya bisa ditekan. "Upaya antisipasi perlu dilakukan agar kondisi lebih parah tak terjadi," desak Abun. (Nos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar