Alasan bahwa koperasi itu tidak sehat, pegawai dari Dinas Koperasi tersebut menjelaskan karena ada beberapa alasan, diantaranya ada yang karena pemahaman atau dari sumber daya manusia pengurus itu sendiri. Dan yang lebih berbahaya dari ketidaksehatan koperasi itu ada faktor kesengajaan dari pengurus. Artinya jika hal ini terjadi bisa jadi ada upaya dan itikad yang tidak baik dari pengurus. Adapun dari kondisi Koperasi Guru Tegalwaru (KGT) yang baru berumur tiga tahunan, Nana Supriatna, selaku pembina koperasi menyatakan KGT dalam kondisi sehat, sebab dari prinsip dasarnya dapat dipenuhi dengan baik, yaitu dalam setiap tahunnya selalu melakukan RAT tepat waktu. Tak hanya itu, koperasi juga dapat dikatakan sehat jika semua atuaran yang digunakannya atau kekuasaan tertingginya adalah musyawarah anggota. Hingga apa yang dilakukan dan perubahan itu semuanya berdasarkan dari pada musyawarah anggota. Dalam kesempatan ini, Nana selaku petugas yang mempunyai kewajiban membina koperasi memberikan kabar gembira sekaligus sosialisasi, bahwa pemerintah mengakui terhadap keberadaan koperasi cukup serius, karena dipandang dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya, dengan cara maju bersama-sama.
Kepala Unit Pengelola Teknis Dinas Pendidikan (UPTD) PAUD SD Kecamatan Tegalwaru, Ace Wiranata Kusuma SPd., MMPd., mengaku bangga dengan adanya koperasi yang digagas oleh para guru. "Keberadaan koperasi secara kelembagaan tidak akan bisa terlepas dunia pendidikan, dalam hal ini adalah para guru yang menjadi anggota dan pengurus koperasi tersebut," tuturnya.
Ketua KGT, H Enday, mengatakan, melihat masa kepengurusannya tinggal satu tahun kedepan, diharapkan penggantinya dapat membawa KGT lebih baik. "Selain itu dipenghujung masa bahkt, juga bertepatan dengan masa pensiun saya. Harapan saya kepengurusan yang akan datang dapat membawa koperasi untuk lebih baik lagi, sebab saya sudah tak mungkin menjadi pengurus," ujarnya. (ark)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar