Hal itu diungkapkan pengurus paguyuban Kedusunan Desa Cibalongsari, Redi Nuryadi. "Tidak ada jarak yang membatasi warga untuk melakukan pertemuan. Apapun suku, agama ataupun ras boleh ikut dalam pertemuan rutin yang dilakukan secara sederhana. Mereka guyub saling memberikan masukan informasi untuk membangun dusunnya sendiri," ucap Redi.
Dkatakan Redi, dengan paguyuban yang dibentuk 5 Januari 2014 itu, warga bisa meningkatkan tali silaturahmi untuk kebersamaan serta meningkatkan rasa gotong royong. Pertemuan terakhir adalah yang kelima kalinya. �Kita semua menyatu untuk melakukan hal yang positif, gagasan dibentuknya paguyuban bermula dengan kami semua para kadus sering bersilaturahmi dan diadakannya arisan Kedusunan,� jelasnya.
Titi Hayati kepala Desa Cibalongsari mengatakan, Paguyuban Kedusunan ini bisa berkembang untuk hasil yang lebih baik dan terus untuk mengajak semua masyarakat Desa Cibalongsari dapat mempererat tali silaturahmi. �Serta melakukan kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat untuk warga, Saya menyarankan agar RT, RW bisa membantu program paguyuban kedusunan ini supaya berjalan sukses. Saya selaku pucuk pimpinan di Desa Cibalongsari hanya untuk memastikan bahwa Paguyuban Kedusunan bergerak ke arah yang benar dan bisa berguna bagi masyarakat banyak,� katanya.
Jika tujuan paguyuban ini bermanfaat bagi semuanya, lanjut Kades, disepakati bersama maka tahap selanjutnya adalah semua RT, RW harus berkomitmen untuk menjalankannya bersama-sama. Ia menegaskan, hanya ada satu perahu, dan perahu itu adalah pengurus paguyuban. �Para RT, RW adalah pendayung yang menentukan arah perahu untuk mencapai tujuan. Kita harus bersama-sama untuk mendayung dengan satu arah agar tujuan kita semua bisa tercapai,� tandas Titi Hayati (ops)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar