Warga beberapa desa di Kecamatan Kutawaluya dan kecamatan lain di wilayah Karawang Utara mengaku bosan mengusulkan perbaikan kondisi jalan di desanya yang sudah lama rusak parah. Di Kecamatan Kutawaluya yang merupakan salah satu kecamatan terparah kerusakan jalannya, warganya mengaku sudah sangat terbebani kondisi jalan yang rusak parah itu.
Bahkan sebagian besar pelajar di Kecamatan ini dipaksa menempuh perjalanan ke sekolah dengan jalan yang rusak parah. "Seragam saya tidak pernah bersih kalau berangkat dan pulang sekolah. Selalu terkena cipratan lumpur jalan yang sangat rusak," ujar Ani (13) pelajar SMP.
Hal serupa dialami Mia. Menurutnya hampir semua jalan di daerahnya rusak parah. Buruknya jalan dikeluhkan Mia dan ratusan pelajar lain yang berasal dari desa-desa di pelosok Kecamatan Kutawaluya.
�Jalan rusak nggak dibener-benerin. Lebih terasa saat hujan turun kondisinya jadi sangat kotor. Dan untuk pergi dan pulang sekolah saja harus lewat jalan yang ada rumputnya di pinggir irigasi,� ungkap Mia, siswi SMPN 1 Kutawaluya kepada RAKA.
Dia berharap, tahun ini pemerintah melakukan perbaikan sehingga ia dan teman-temannya tidak merasa dianaktirikan oleh Pemkab Karawang. Apalagi perbaikan jalan sudah lama tak dilakukan di kecamatannya. �Harusnya jalan utama seperti ini menjadi perhatian Pemkab,� tuturnya lagi.
Di tempat yang sama, siswa lainnya bernama Ica menambahkan, jalan rusak ini menghambat perjalan ia menuju sekolah. Apalagi kalau musim hujan, beratnya jalan yang harus dilewati menuju sekolahnya. �Saya berharap tahun ini dapat perbaikan jalan. Karena jalan ini merupakan satu-satunya jalan menuju jalan besar dari desa saya,� aku Ica
Ditambahkan dia, untuk kondisi jalan rusak ini memang tidak ada pilihan, selain melewati jalan ini tidak ada lagi untuk menuju sekolah yang ada di SMPN 1 Kutawaluya.
"Bahkan kita tidak jarang harus mencopot sepatu saat hujan turun atau pasca hujan. Karena selain jalan becek berlumpur, kondisi kerusakan juga banyak sekali. Terkadang saya suka malas untuk pergi sekolah. Bukan karena apa, tapi memang kondisi jalan yang ada sangat melelahkan dengan panjang yang kilometeran gini,� keluhnya.
Ia pun berharap, Pemkab memperhatikan warga Desa Kutaraja yang memang setiap hari harus melewati jalan ini. Dan dia sering terhambat untuk bisa cepat sampai sekolahan. �Saya bersama teman-teman berharap Pemda untuk peduli jalan di wilayah yang mau ke desa kami. Jalan dari jalan raya menuju ke Desa Kutaraja merupakan akses satu-satunya untuk keluar masuk dari Jalan Raya Kutawaluya- Pedes,� terangnya.
Sebelumnya Pemkab Karawang melalui Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) sedang melakukan pendataan wilayah yang masih belum tergarap perbaikan maupun pemeliharaan jalan. Hal tersebut untuk memastikan berapa banyak titik jalan di wilayah kerjannya yang masih rusak.
Kepala DBMP Kabupaten Karawang Acep Jamhuri mengaku, selama ini instansinya tidak memiliki basis data terkait jumlah jalan yang rusak. Untuk itu, tahun ini pihaknya akan mulai memetakan jalan yang ada di bawah tanggung jawab pemkab.
Acep mengakui, jika selama ini pihaknya kesulitan mengetahui berapa ruas jalan yang belum tersentuh perbaikan. Untuk itu, dengan adanya basis data ini pihaknya berharap bisa lebih mengetahui jalan mana saja yang membutuhkan penanganan pemeliharaan. �Selama membuat database jalan ini, kami juga menggandeng konsultan,� kata dia.
Acep menjelaskan, tahun ini banyak pekerjaan dinasnya yang fokus kepada sejumlah perbaikan insfrastruktur. Seperti perbaikan jalan, penataan sistem drainase, membuat turap di jalan desa, serta pelebaran jalan di beberapa ruas sesuai kebutuhan.
Adapun panjang jalan kabupaten yang menjadi beban instansinya, mencapai 1.500 km. Jalan tersebut, setiap tahun mengalami perbaikan. Ada yang konstruksinya ditingkatkan, ada juga tambal sulam sebagai langkah pemeliharaan.
Dia menambahkan, beban Pemkab Karawang untuk perbaikan infrastruktur sangat besar. Hal itu sesuai dengan panjang jalan kabupaten serta pembangunan infrastruktur lainnya. Dengan kondisi itu, maka sangat wajar bila setiap tahunnya anggaran untuk perbaikan ini mengalami peningkatan. Tahun ini saja, anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 400 miliar. (dri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar