Selasa, 04 Februari 2014

Pembunuh Pelajar SMK YPK di Dor Polisi

*Melawan Ketika Akan Ditangkap

PURWAKARTA, RAKA - Syarif Hidayat alias Debo (19), pelaku pembunuhan Alvin Andika Kiswara (Siswa SMK YPK) terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas. Syarif melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam saat dibekuk petugas.

Pelaku lain yang ikut ditangkap, Suryadi alias Isur (18) dan Ismoyo Saputro alias Akoy (18) yang masih tercatat sebagai pelajar di sekolah SMK swasta yang ada di Purwakarta. Mereka ditangkap karena terbukti secara bersama-sama dimuka umum melakukan tindak kekerasan terhadap almarhum, dan menyebabkan korban meninggal dunia, setelah sebelumnya dirawat di RS. Amira Purwakarta dan RS. Hasan Sadikin karena luka parah.
Kapolres Purwakarta AKBP Selamet Hariyadi mengatakan, kejadian itu bermula saat korban bersama rekan-rekan sekolahnya menggelar aksi tawuran melawan para pelajar sekolah swasta tempat sekolah para tersangka. Debo yang membawa dua bilah clurit di tangan kanan dan kirinya, menggunakan senjata yang dipegang tangan kanan ke arah korban dan mengenai punggung kanan korban yang tergeletak akibat terlilit Gir motor yang diikat yang diputar-putar oleh rekan almarhum.
Korban yang sudah tergeletak, kembali dibacok oleh pelaku Isur dengan menggunakan corbek (besi dari kursi lipat yang dipotong dan dibengkokan ujungnya dan ditipiskan) yang mengenai pantat korban.
"Tawurannya pada tanggal 20 Januari 2014, di jalan kereta api Kampung Cijolang, Kelurahan Tegal Munjul," kata Selamet di Mapolres Purwakarta, Senin, (3/2) Kemarin.
Dari hasil penyelidikan oleh petugas kepolisian, lanjut Dia, para pelaku telah melanggar pasal 170 subsider 351 ayat 2 KUHP. Dan kasusnya akan melimpahkan berkas tersangka ke Kejaksaan Negeri Purwakarta. "Para pelaku terancam hukuman sembilan tahun penjara," paparnya.
Sementara itu Debo saat diwawancara mengaku, pihaknya hanya diajak oleh rekannya melalui pesan singkat. Untuk ikut dalam tawuran yang sudah direncanakan dua kubu pelajar SMK yang berbeda sekolah itu. "Saya kan udah pindah, sekarang sekolah di Sukatani. Tapi saya diajak oleh teman-teman bekas sekolah saya dulu," kata Debo.
Di tempat yang sama, Akoy yang mengagendakan tawuran mengaku ia selalu ditelepon oleh almarhum, untuk melakukan tawuran. Dan saat korban menelpon, ia menyanggupi tantangan korban yang kemudian melakukan tawuran di kawasan Tegal Munjul. "Almarhum suka sms, hayu tawuran kapan. Ya saya nggak bales smsnya, itu almarhum teman saya waktu SMP. Tapi pas Dia telepon diangkat sama temen, sama temen saya di iyakan. Kita tawuran, nggak tahu kalau mau kaya gini," jelasnya.(awk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar