Jumat, 28 Februari 2014

Posyandu di Telukjambe Barat Belum Tersebar

KARAWANG,RAKA - Gangguan saluran pernapasan (ispa), demam maupun batuk dan pilek menempati urutan teratas rata-rata penyakit yang menyerang warga Desa Wanakerta, Kecamatan Telukjambe Barat. Bahkan dalam pekan terakhir peningkatan penderitanya mencapai angka 20 persen per hari.

Kepala Puskesmas Wanakerta dr. Endang Brata Jatmiko, mengungkapkan itu, kemarin (27/2) siang, disela-sela peresmian dan serahterima bangunan Posyandu Melati 5 dari pengelola kawasan industri Karawang International Industrial City (KIIC) kepada Pemerintah Desa Margakaya di Dusun Cisalak Barat Desa Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat.
Menurut Endang, menurunnya tingkat kesehatan masyarakat terutama pada musim penghujan. Hal itu terjadi akibat kondisi lingkungan di sekitar pemukimam penduduk kurang bersih. Bahkan, kata dia, tidak sedikit saluran-saluran pembuang yang mampet sehingga hal tersebut menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri penyakit. "Saluran mampet tersebut mengakibatkan timbulnya genangan di berbagai titik. Celakanya, anak-anak memanfaatkan genangan tersebut untuk tempat bermain," tuturnya.
Dikatakannya, sebelum memasuki musim penghujan, jumlah pasien yang datang memeriksakan kesehatannya mencapai 30-40 orang per hari. Sedangkan saat ini, terjadi peningkatan hingga mencapai 50-60 pasien atau meningkat sekitar 20 persen perhari. Meski jumlah pasien terus meningkat, pihaknya masih  tetap mampu memberikan pelayanan dengan baik. "Setiap hari kami menyiagakan dua dokter untuk melayani masyarakat," katanya.
Sementara itu, ketika ditanya soal peran Posyandu dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, Endang mengatakan, posyandu memberikan pengaruh yang cukup signifikan, terutama jika para kader di posyandu tersebut aktif memberikan pelayanan kepada warga. Oleh karena itu, Endang berharap agar pembangunan Posyandu tidak hanya difokuskan di satu desa (Margakaya, red) saja, melainkan merata di sepuluh  desa yang ada di Kecamatan Telukjambe Barat. "Kami berharap, KIIC maupun pihak swasta lainnya berkoordinasi dengan camat atau puskesmas setempat agar pembangunan posyandu itu, merata. Hal ini tentunya juga untuk mencegah terjadinya kecemburuan sosial," ungkapnya.
Endang juga mengkritisi minimnya sarana dan prasarana Posyandu yang ada di Kecamatan Margakaya termasuk posyandu yang baru saja diserahterimakan. Menurutnya, bangunan posyandu harus memiliki lahan minimal 200 meter dan memiliki 5 meja, ruang periksa dan toilet. "Kendati begitu, kami tetap mengapresiasi kepedulian KIIC terhadap kesehatan warga di sekitarnya," pungkasnya.
Secara terpisah,  perwakilan manajemen KIIC, Sudiarso mengakui, sarana dan prasarana posyandu masih belum memenuhi persyaratan. Namun, pihaknya tidak dapat berbuat lebih jauh karena selama ini pembangunan posyandu selalu terkendala pada masalah tanah. "Untuk Margakaya, ini bangunan Posyandu yang ke sembilan dan kami akan kembali membangun posyandu disini jika persediaan tanahnya ada," katanya singkat. (ops)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar