KARAWANG, RAKA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Karawang berhasil menjaring sembilan pasangan tanpa surat nikah di kamar kostan. Sembilan pasangan yang didominasi remaja ini diduga berbuat mesum di kamar di empat kostan berbeda.
Sekitar pukul 01.00 Jumat (21/2) dini hari, anggota Satpol PP mulai bergegas, ada tiga titik dalam operasi kali ini. Lokasi pertama di Jalan Cirebon Perum Karangpawitan, setelah hampir menunggu sekitar 15 menit karena kunci pagar digembok, setelah menunggu akhirnya dibuka oleh pemilik kostan. Tak ingin melewatkan kesempatan ini, puluhan anggota langsung menggedor pintu satu persatu kamar kostan. Namun sayang kali ini Satpol PP tidak menemukan pasangan di kostan ini, penghuni hanya dilakukan pendataan.
Di lokasi lain, di Kampung Paracis, Kelurahan Tanjungpura, ada satu kostan besar di isi puluhan kamar. Satu persatu petugas mengetuk pintu kamar, waktu dini hari memang waktu asyiknya tidur terbukti banyak penghuni yang lama membuka pintu. Di lokasi kedua ini, Satpol PP tidak ingin pulang dengan tangan kosong. Dan itu dibuktikan dengan adanya pasangan yang terbukti berada di dalam kamar, anggota langsung meminta identitas pasangan ini. Karena tidak dapat memperlihatkan surat nikah, akhirnya pasangan ini dibawa ke Mako Satpol PP. Tak beranjak dari kamar sebelumnya, anggota kembali menemukan pasangan berada di dalam kamar berduaan. Dan kali ini adalah pasangan remaja, dan sambil menutup wajahnya remaja perempuan ini langsung menuju mobil untuk diamankan. Berjarak di depan kamar sebelumnya, lagi-lagi petugas berhasil menangkap basah pasangan muda-mudi ini berduaan di kamar kostan. Setelah berganti baju, perempuan dengan menggunakan kerudung merah, sambil menutup wajahnya keluar dari kamar didampingi pasangannya menuju mobil petugas. Namun ada cerita lain di balik operasi ini, adanya penghuni kostan yang mencoba mengelabui petugas dengan menyembunyikan wanita sekamarnya ini di dalam kamar mandi. Sayang, siasat tersebut gagal mengelabui petugas yang berhasil menyomot wanita tersebut beserta lelakinya. Setelah selesai menggedor seluruh pintu kamar kostan ini, petugas kembali bergerak ke titik lain. Dan kali ini dua kostan saling berhadapan di Anjun Pabrik Es menjadi targetnya. Dan di lokasi ini petugas berhasil mengamankan beberapa pasangan yang berada sekamar tanpa dapat memperlihatkan surat nikah. Setelah melakukan operasi di empat titik berbeda, petugas kembali ke Mako Satpol PP. Di sini tercatat ada 19 orang atau sembilan pasangan yang terjaring razia. Pasangan yang diduga melakukan tindakan mesum ini diberikan arahan dan pembinaan oleh Satpol PP.
Disela pembinaan, Kabid Trantibum Sat Pol PP Kabupaten Karawang, Basuki, mengatakan operasi ini dilakukan karena ada laporan dari masyarakat yang resah, lingkungannya terdapat kostan yang dijadikan tempat mesum. "Ini menindaklanjuti laporan dari warga sekitar, dan terjaring sembilan pasangan," ucap Basuki kepada RAKA, Jumat (21/2) dini hari.
Namun sayang, sembilan pasangan yang terjaring ini hanya dilakukan pengarahan dan pendataan saja. Tidak ada sanksi apapun yang diberikan. Menurut Basuki, operasi kostan kali ini hanya memberikan shock terapi. "Saat ini hanya pembinaan dan pengarahan, kita berikan shock terapi," kata dia.
Karena kedepan, Basuki berjanji akan menindaklanjuti dan juga akan lebih intens lagi melakukan operasi serupa. Karena dia berharap kostan tidak dijadikan tempat untuk mesum. "Ya nanti akan ada folllow up setelah ini, tunggu saja," janji Basuki.
Diakui Basuki, dalam operasi di empat kostan berbeda ini pasangan yang terjaring didominasi oleh kaum remaja. Namun memang ada sebagian yang sudah berumur, tapi dengan pasangan yang lebih muda. "Itu memang remaja semua ya," imbuhnya.
Selain itu, kabarnya dalam operasi ini terjaring PNS, namun hal itu langsung dibantah oleh Basuki. Dia menegaskan tidak ada PNS yang terjaring, namun hanya pernah menjadi seorang guru. "Tidak ada PNS, cuma pernah guru," urai Basuki tanpa merinci.
Saat diberi pengarahan, sembilan pasangan mesum ini terlihat menutupi wajahnya, merasa malu dan juga ada sebagian yang terlihat menitihkan air mata. Usai diberi arahan, mereka diperbolehkan pulang dan diantar oleh kendaran dalmas namun tak ada yang mau. Dan saat itu kondisi sedang hujan, mereka malah memilih untuk berjalan kaki ketimbang naik kendaraan bertuliskan Satpol PP. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar