Selasa, 25 Februari 2014

Soal Perbaikan Jalan, Pemerintah Provinsi Jangan Omdo

TEGALWARU, RAKA - Tokoh masyarakat Kampung Waru, Desa Wargasetra, Kecamatan Tegalwaru, Jaenal Arifin, menegaskan, rencana perbaikan jalan yang dijanjikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dari Jatiluhur sampai Cikeas Bogor, jangan hanya sekadar omong kosong. Dirinya berharap janji tersebut bisa terealisasi karena menjadi harapan warganya sejak lama.

Perlu diketahui, Desa Wargasetra merupakan desa perlintasan antara Jatiluhur Purwakarta dengan Cikeas Bogor. Jika perbaikan jalan itu jadi dilakukan, maka warga setempat tidak lagi kesulitan mengakses jalan satu-satunya menuju daerah lain. "Jika perbaikan jalan terealisasi, maka pemerintah juga harus mengamankan wilayah Tegalwaru agar tidak jadi bidikan para pengusaha mendirikan perusahaan yang tidak sesuai dengan RTRW (rencana tata ruang dan wilayah)," ungkapnya saat menghadiri reses anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Deden Darmansyah, baru-baru ini.
Ia melanjutkan, untuk kondisi jalan saat ini saja banyak pengusaha yang menjadikan Tegalwaru sebagai lahan pertambangan. Bahkan, kekinian mulai banyak bermunculan galian tanah merah. Padahal, menurut kabar yang diterimanya, satu-satunya kecamatan yang dijadikan resapan air, dan paru-paru Karawang adalah Tegalwaru. "Saya khawatir jika nanti jalan lintas ini terwujud, banyak pengusaha galian menggunakan alat berat berupaya menghancurkan Tegalwaru," tuturnya.
Mendengar hal itu, Deden merespon keinginan warga tersebut. Salah satunya dengan menyosialisasikan beberapa program yang dilakukan pemerintah untuk masyarakat, diantaranya Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS), pendidikan, fasilitas untuk para pengabdi perlindungan masyarakat (linmas), dan rencana peningkatan infrastruktur jalan antara Jatiluhur hingga Cikeas yang melewati Desa Wargasetra. "Saya berharap, apa yang disampaikan masyarakat dan yang dikatakan oleh dirinya, dapat berjalan lancar. Masyarakat dapat memahami dengan baik, begitupun pihak pemerintah melalui para pejabat pelaksananya dapat terus melayani, dan membimbing masyarakat," ujarnya.
"Saya juga ingin ada saling pengertian antara masyarakat dengan pemerintah, dan terus saling mengingatkan. Hingga terjadilah warga yang taat pada pemerintah, sebaliknya para pejabat pemerintahnya dapat memegang amanah rakyat dengan kehendak rakyat yang memilihnya," lanjutnya.
Deden menerangkan, kegiatan reses yang dilakukannya, selain mempunyai nilai silaturahmi dengan masyarakat secara langsung, kegiatan ini juga merupakan kesempatan yang bagus untuk menyampaikan program yang harus dilakukan pemerintah, dan dinikmati oleh masyarakat. Namun yang terpenting dalam melakukan reses adalah dapat mendengar secara langsung apa yang diinginkan oleh masyarakat di wilayah pemilihan masing-masing. Terlebih jika keinginannya tersebut merupakan bagian dari seluruh rakyat Indonesia, yang artinya merupakan kegiatan untuk kepentingan umum. (ark)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar