KARAWANG, RAKA - Aksi tawuran antar suporter dua hari lalu, disayangkan berbagai kalangan. Seharusnya suporter tidak perlu berbuat brutal, karena meski berbeda mendukung tim kesayangan, namun tetap harus menjungjung tinggi kekeluargaan warga Karawang.
"Kejadian kemarin sangat disayangkan," ujar Kabid Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang Rahmat Gunadi kepada RAKA, Jumat (15/2).
Apalagi, kedua kesebelasan yang bertanding merupakan tim tamu, baik Persita Tangerang maupun Arema Cronus. Seharusnya, Karawang sebagai tuan rumah dapat menikmati sajian pertandingan sebagai penonton yang cinta dengan sepakbola. "Mereka tamu semua, tim Persita tamu dan Arema juga tamu," imbuhnya.
Yang lebih disayangkannya, yang bentrok juga merupakan warga Karawang. Menurutnya, sebuah perbeadaan harusnya disikapi dengan toleransi. "Itu viking orang Karawang, Aremania orang Karawang dan The Jak orang Karawang juga, itu semua saudara kita," sesalnya.
Apalagi suporter didominasi pelajar. Untuk itu, ke depan diharapkan kepada generasi muda agar tidak mengandalkan egonya sebagai pendukung fanatik. Namun harus lebih menonjolkan rasa kekeluargaan sebagai warga Karawang. "Saya menghimbau generasi muda Karawang bersatu untuk Karawang, sayangilah daerah sendiri," imbuhnya.
Mulai saat ini menurutnya, persepsi suporter harus memperlihatkan rasa simpatiknya dengan tidak menciderai nama pendukung tim tersebut. Ini dapat dilakukan dengan cara sportif sebagai pendukung, mendukung timnya di lapangan hijau, bukan di luar stadion. "Makanya persepsi kita bangun, siapapun bertanding kita seportif. Mau viking ataupun The Jak itu untuk Karawang," jelas tokoh pecinta olahraga di Karawang ini.
Saat ini menurutnya, Karawang memiliki tim daerah sendiri yakni Persika Karawang. Seharusnya warga Karawang memberikan support kepada tim asalnya. Gunadi yakin, pecinta sepakbola di Karawang akan solid jika terus mendukung Persika Karawang. "Persika muncul dengan kondii bagus dan bisa dicintai masyarakatnya, akan beralih dan fanatisme daerah yang mucul. Saya yakin warga Karawang akan lebih cinta Persika," imbuh Gunadi.
Di tempat berbeda, pecinta Persika, Sutrisna juga turut menyesalkan insiden tawuran antar suporter di daerah ini. Seharusnya dengan adanya pertandingan sepakbola dapat menjadi kesempatan bagi warga Karawang untuk melihat secara langsung pertadingan profesional liga Indonesia. "Kasihan pecinta sepakbola menjadi tidak nyaman ketika menonton," imbuhnya.
Menurutnya, aksi suporter yang anarkis merupakan tindakan berlebihan dan sepatutnya tidak terjadi. Karena subtansi suporter bola mendukung tim kesayangan dengan memberikan semangat di lapangan. "Suporter yang fanatik bukan kuat tawurannya, tapi kuat dan solid mendukung timnya di lapangan, di dalam stadion. Bukan dengan cara kekerasan, tapi dengan memberikan semangat di dalam stadion," timpalnya.
Sutrisna berharap tidak ada lagi insiden tawuran antar suporter dan harus bersikap dewasa. "Saya harap ini kejadian terakhir dan esok para suporter dapat saling berjuang di stadion memberikan dukungan, bukan tawuran," pungkasnya. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar