Selasa, 11 Februari 2014

Tanggul Jebol di Cilamaya Wetan Dibiarkan

-Petani Tiga Desa Ancam Demo Bupati

CILAMAYA WETAN, RAKA - Geram melihat kondisi sawah yang terus disapu banjir pada masa persemaian sampai tiga kali, Ketua Ikatan Kepala Desa (IKD) Cilamaya Wetan H Udin Abdul Ghani, mendesak Bupati Karawang dan dinas terkait bertindak cepat dalam menanggulangi tanggul-tanggul yang jebol, hingga memicu banjir bertubi-tubi ke area pesawahan di Desa Muara Baru, Muara dan Rawagempol Wetan.
Pasalnya, meskipun bantuan bibit benih akan didistribusikan akan terbuang percuma, jika di masa persemaian saja petani tak kuasa membendung kali-kali pembuang yang jebol hingga merusak tanaman petani. Bahkan ribuan hektar areal sawah di Kalen Bawah, Kampung Timbuljaya, Desa Muara tak ubahnya seperti lautan. Disisi lain, lanjut Kades Rawagempolwetan ini, petani kebanyakan warganya. "Kami minta pak Bupati, kemudian Dinas Bina Marga agar sudi kiranya cepat tanggap tangani persoalan tanggul jebol, karena hujan yang fluktuatif saja air sudah benjiri sawah lagi," ujarnya kepada RAKA, Senin (10/2) kemarin..
Udin melanjutkan, pihaknya tidak mau tahu sumber pendanaan dari manapun, yang terpenting pihaknya minta bupati serius menangani tanggul jebol tersebut pada minggu-minggu ini. Pihaknya, lanjut Udin, sudah berkoordinasi dengan Bina Marga, Dandim juga Bupati mewakili 3 desa, utamanya tanggul kali Cilamaya dan Kalen Bawah. Udin juga mengancam pemkab, jika aspirasinya tidak ditanggapi sejumlah pihak terkait dalam minggu-minggu ini, pihaknya akan lakukan demonstrasi dari 3 desa, utamanya para petani. "Ingat saja, kalau sampai minggu ini tidak ada tanggapan, petani 3 desa siap unjuk rasa ke pemkab," ancamnya.
Lebih jauh Udin menambahkan, tidak sulit seharusnya pemkab gelontorkan bantuan pengerukan berupa alat berat, karena selama ini petani justru yang terkena imbas besar akibat luapan tanggul Cilamaya dan Kalen Bawah. Ia berharap, persoalan ini bisa segera tertanggulangi. "Semoga saja direspon, kita kan sudah koordinasi menyampaikan keluhan petani begitupun pada media massa," ujarnya. (rud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar