Sabtu, 15 Maret 2014

Irigasi Sektor Penting Pembangunan Pertanian

PANGKALAN, RAKA - Petani Pemakai Air (GP3A) Paguyuban Srigaluh, Yadi (50) mengaku selama ini banyak petani yang memanfaatkan aliran air Bendungan Ciomas. Hanya saja kondisi bendungannya yang belum diperbaiki. Sejak bendungan itu rusak petani mengandalkan meski aliran air dari saluran-saluran air yang dibuat tersambung langsung areal persawahan.

"Kalau airnya mengalir ke sawah sudah lebih lancar namun bendungnya masih dalam kondisi parah,� ungkap petani penerima manfaat Bendungan Ciomas, kemarin. Dikatakannya Bendungan Ciomas di bangun sekitar akhir tahun 2008 menjelang musim hujan, dan jebol di awal tahun 2010 lalu.
Menurut Yadi, jika dihitung efektif kekuatan bendungan tersebut hanya satu tahun di tahun 2009 saja. Sat ini bendungan tersebut mengairi areal sawah seluas sekitar 145 hektar. Sejak jebolnya bendungan tersebut, petani yang membutuhkan air hanya menggunakan cara manual dan tidak bisa bertahan lama. Terkadang jika curah hujan tinggi dan debit airpun meningkat dan kembali membuat bendungan jebol, maka para petani harus membuat bendung tersebut beberapa kali dalam satu musim.
Perlu diingat, jelas Yadi, dalam pembuatan bendung yang dilakukan oleh petani bukan hanya mengeluarkan biaya saja, akan tetapi harus menyisihkan waktu dan tenaga. Maka sebelum bendung tersebut diperbaiki, petani harus terus melakukan pekerjaan tersebut. Dengan demikian Yadi berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah terhadap kondisi yang memprihatinkan. Terlebih areal sawahnya yang mencapi ratusan hektar merupakan salah satu daerah yang berpotensi untuk menjaga ketahanan pangan.
Secara terpisah, Anta (43) waker Bendung Ciomas menjelaskan, sarana utama yang dibutuhkan saat ini adalah Bendung Ciomas yang sudah tahun keempat ini hilang tergerus air. Bahkan kini kondisinya semakin parah. Saat ini petani mensiasati kerusakan bendungan dengan tumpukan batu kecil serta beronjong bambu atau kepih. Hanya saja terkadang selalu hilang jika ada hujan sedikit deras. "Mengingat begitu pentingnya irigasi maka kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan pengairan harus diikuti dengan perluasan jaringan irigasi. Pembangunan dan rehabilitas jaringan irigasi perlu ditingkatkan untuk memelihara tetap berfungsinya sumber air dan jaringan irigasi bagi pertanian," ucapnya.
Apalagu yang diungkap Anta ada benarnya. Apalagi jika mengacu kepada program ketahanan pangan yang digulirkan pemerintah pusat. Dalam rangka usaha meningkatkan pembangunan di sektor pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan khususnya beras, maka salah satu upaya pemerintah adalah menempatkan pembangunan di sektor irigasi. Waker ini berharap adanya kepedulian dari pihak pemerintah atau perusahaan. (ark)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar