Seperti diungkapkan Anton Suhendra, guru RA Nurul Ijtihad, acara wisuda melepas para pelajarnya yang telah mengenyam bangku sekolah selama dua tahun itu sengaja dilaksanakan, guna untuk memberikan kesan dan semangat belajar bagi anak-anak yang telah lulus sekolah RA dan PAUD. Melalui kegiatan wisuda akan memberikan kenang-kenangan dan kesan yang positif bagi siswa. "Kegiatan ini sengaja kami laksanakan untuk memberikan kesan positif kepada anak-anak setelah lulus sekolah," terang Anton kepada Radar Purwakarta.
Anton mengatakan, acara dimeriahkan penampilan pidato dan pertunjukan seni-seni islami oleh anak-anak merupakan bagian dari pembuktian potensi yang dimiliki anak-anak, yang telah berhasil digali dan dibina disekolah. "Banyak penampilan dalam acara wisuda, dari pidato, pentas seni, dan lain-lain. Karena, itu momentum anak untuk menunjukan kemampuan mereka masing-masing," ujarnya.
Ia berharap, puluhan pelajar yang telah diwisuda tahun ini bisa menjadi anak yang shaleh dan shalehah, selalu haus ilmu dan terus belajar, serta melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya. "Mudah-mudahan siswa-siswi yang lulus kelak menjadi anak-anak yang pintar, saleh-shalehah, dan menjadi pemimpin di masa yang akan datang," harapnya.
Sementara guru lainnya, Yuliah menjelaskan, kegiatan wisuda di sekolah tempat mengajarnya tidak untuk memberatkan para orang tua siswa. Karena iuran yang dikumpulkan, sebelumnya telah disepakati oleh orang tua siswa dalam musyawarah yang dilaksanakan jauh-jauh hari. Hal tersebut dimaksudkan, agar kegiatan rutin tahunan tersebut tidak membebani masyarakat yang menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. �Kegiatan wisudawan bagi anak-anak itu baik, karena sebagai bentuk prestasi bagi pelajar yang sudah lulus. Tapi kitapun tidak ingin membebankan orang tua, makanya sebelum kegiatan dilaksanakan biasanya kita agendakan musyawarah terlebih dahulu,� jelasnya. (awk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar