-Pemkab Karawang Diminta Turun Tangan
TEGALWARU, RAKA - Meningkatnya debit air Sungai Cigeuntis selama sepekan ini mengakibatkan longsor di beberapa titik, satu diantaranya memutus saluran air warga Kampung Parakanbadak, Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru.
Berdasarkan pantauan RAKA di lapangan, kerusakan terlihat mulai dari bendungan sampai saluran air yang digunakan warga untuk kebutuhan rumah tangga sampai pertanian "Jika tidak ada talang (saluran air) maka irigasi akan kering saat musim kemarau. Saat ini masih terbantu dengan air hujan jadi irigasi tidak kering," tutur Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Buana Jaya, H Ibrohim, kemarin.
Ia melanjutkan, Pemerintah Kabupaten Karawang melalui dinas terkait harus segera memperbaiki saluran air tersebut, karena kebutuhan air tidak bisa ditunda. "Menurut kabar yang saya terima memang pemerintah kabupaten melalui Dinas Bina Marga dan Pengairan akan memperbaiki talang tersebut tahun 2014 ini," ungkapnya.
Ketua GP3A Tirtalanggeung, Bubun Burhanudin, mengatakan, salah satu sumber air yang mengairi wilayah kerjanya berasal dari daerah irigasi Parakanbadak. "Kalau di daerah hulu atau Bendung Parakanbadak airnya terganggu, maka air yang masuk pada lahan garapan petani yang menjadi anggota GP3A yang diketuai oleh saya akan lebih sulit mendapatkan air," katanya.
Melihat itu Bubun juga berharap Pemkab Karawang melalui Dinas Bina Marga dan Pengairan segera memperbaiki kerusakan yang terjadi. Terlebih Bubun mendapatkan informasi bahwa Bendung Waru dan Bendung Parakanbadak akan dijadikan model atau percontohan dari berbagai aspek, mulai dari bangunan hingga manajemen bendung. "Petani yang tergabung dalam GP3A juga nanti mau dilibatkan," tuturnya.
Kepala Desa Mekarbuana, Andi, mengatakan, menunggu perbaikan dilakukan pemerintah, warga bersama petani akan bahu membahu memperbaiki saluran air tersebut ala kadarnya. "Ini sifatnya antisipasi, karena untuk kebutuhan warga terutama air jangan sampai bertambah parah," ungkapnya.
Andi juga berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mengatasi persoalan bencana di daerahnya, seperti longsor dan banjir. "Bisa dilihat bagaimana jalan putus karena longsor, padahal akses jalan ini satu-satunya penghubung antara Cilalay menuju bumi perkemahan," ungkapnya.(ark)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar