Senin, 10 Maret 2014

Tak Semua Parpol Bakal Gelar Kampanye Terbuka

KARAWANG, RAKA- Minimnya dana kampanye yang dimiliki beberapa partai politik peserta Pemilu 2014 di Karawang, bisa jadi panggung kampanye terbuka yang akan dimulai tanggal 16 Maret hingga 5 April mendatang tidak bakal dimanfaatkan semua parpol.
Artinya, lapangan yang sudah ditetapkan menjadi tempat berkampanye hanya mampu dipakai parpol yang masih punya cadangan uang banyak. Walaupun di antara parpol besar yang juga masih menyisakan rekening dana kampanyenya terbilang cukup seperti Partai Golkar hingga Rp 675,5 juta, sempat dikemukakan ketuanya Dadang S. Muchtar, kemungkinan besar tidak memilih kampanye dengan melibatkan banyak massa.
Alasannya, selain cara demikian sudah kurang efektf lagi buat mendongkrak suara tambahan secara signifikan, di sisi lain, dinilai mantan Bupati Karawang ini, kampanye terbuka hanya untuk unjuk kekuatan malah rentan mengganggu masyarakat lain pengguna jalan akibat macet oleh massa yang ikut berkampanye. "Kemungkinan besar kami tidak akan melakukan kampanye terbuka dengan berorasi politik di depan ribuan massa. Kami punya cara tersendiri bagaimana memelihara konstituen yang selama ini digarap para caleg Golkar. Kami lebih mengedepabkan cara-cara kampanye yang efisien tapi benar-benar efektif," ungkapnya.
Sedangkan bagi Partai Demokrat, kendati kas di rekening dana kampanyenya hanya tersisa Rp 11 juta dari sebelumnya mencapai Rp 41 juta, parpol ini tetap berencana mau mengisi jadwal kampanye terbuka sesuai yang telah ditetapkan KPU Karawang. Soal kebutuhan anggaran, diyakinkan sekretaris DPC parpolnya, Nana Kustiana Kustara, sumbangan atau partisipasi dari kadernya, terutama caleg, bakal masuk lagi mulai pekan ini. "Sisa kas kami memang ya sangat minim. Gak mungkin dengan anggaran Rp 11 juta bisa berkampanye melibatkan massa banyak. Tapi kas sebesar itu karena partisipasi dari kader belum masuk semua. Besok kami rapat untuk membicarakan secara detail terkait pelaksanaan kampanye," ungkapnya.
Sama halnya PDIP. Parpol pemenang Pemilu 2009 di Karawang ini menyatakan pula kesiapannya untuk mengisi jadwal kampanye terbuka. Di mana PDIP, dikemukakan ketua DPC-nya Karda Wiranata, kebagian jatah 5 kali putaran. "Insya Allah semua akan diisi. Mengenai dana kampanye, terus terang masih ada 30-an orang lagi yang belum menyetor dana gotong royong. Semua dana ini berasal dari rekan-rekan yang duduk di DPRD Karawang, DPRD Jawa Barat, dan DPR RI. Kalau semua sudah masuk, kami punya anggaran sekitar Rp 2,4 miliaran dari dana gotong royong ini. Belum termasuk dana dari caleg," urai Karda.
Adapun pilihan bagi PAN, ketuanya Bambang Maryono, berani memastikan jika parpolnya lebih memilih kampanye simpatik. Yaitu melakukan aksi nyata di masyarakat. Bentuknya, Bambang katakan, pengecetan tempat ibadah, membersihkan lingkungan sekitar, hingga bersih-bersih jalan. "PAN tidak memilih kampanye di lapangan terbuka dengan melibatkan massa banyak. Karena kami punya komitmen, penyampaian visi/misi partai melalui aksi nyata itu. Soal kepemilikan dana kampanye di rekening yang dilaporkan ke KPU, sebenarnya tidak sekecil itu. Mungkin ada salah ketik nol-nya," jelas Bambang sambil menyebut pula bahwa angka pastinya ia lupa.
Termasuk PKS, ditegaskan ketua DPD-nya di Karawang Ustadz Jajat Sudrajat, bahwa parpol yang dulu dikenal mengklaim sebagai partai dakwah lebih banyak akan memanfaatkan kampanye terbuka melalui bhakti sosial dan direct selling atau dari rumah ke rumah yang menjadi ciri pergerakan politik PKS. "Polanya berbeda-beda. Tidak semua dipake untuk panggung terbuka. Dari jadwal yang diberikan ke PKS, paling cukup satu kali kami manfaatkan. Pertimbangannya lebih kearah cost (biaya) yang harus disesuaikan. Selain kami pun mesti memilih cara paling efektif dalam berkampanye. Hari pertama, kami bersama rombongan di Karawang mau bergabung ke Gelora Bung Karno Jakarta mengikuti kampanye terbuka yang dilaksanakan DPP," beber Jajat.
Sayangnya, untuk parpol lain RAKA belum menerima kabar. Beberapa petinggi parpolnya di Karawang saat dihubungi ke ponselnya, ada yang tidak aktif, ada pula nada sambung tapi tidak sampai diangkat. Dicoba melalui pesan singkat atau sms, sampai berita ini ditulis, petang kemarin (9/3), tidak ada balasan. (vins)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar