Ingin cepat kaya dalam waktu singkat tanpa bekerja keras, membuat banyak masyaSKt Karawang gampang diiming-imingi dengan beragam bisnis menggiurkan. MasyaSKt perlu hati-hati dan waspada terhadap semua ajakan investasi yang menjanjikan keuntungan selangit dalam waktu singkat. Biasanya janji janji surga semacam ini hanya kedok untuk menipu dan mengumpulkan dana masyaSKt secara ilegal.
Mulai dari multi level marketing, investasi emas, koperasi, hingga yang terbaru adalah arisan berantai atau skema piramid dimana si investor yang berhasil memasukkan investor baru akan mendapat dividen dan juga komisi.
Berbicara arisan berantai, berdasarkan penelusuran SK di lapangan, saat ini yang paling hangat dibicaSKn adalah MMM (Mavrodi Mondial MoneyBox), sebuah peluang bisnis hasil kreasi seseorang bernama Sergey Mavrodi asal Rusia. Belakangan, sudah banyak manajer-manajer MMM lokal yang juga aktif menjaring member baru masuk MMM, termasuk di Karawang. Keuntungan yang dijanjikannya pun sangat fantastis. Yaitu 30 persen dari nilai investasi. "Keuntungannya lumayan. Saya menanamkan uang sebanyak Rp 1 juta, katanya akan balik modal tiga bulan berikutnya. Itupun kalau saya tidak mendapatkan member baru," ujar Lia (32) yang mengaku baru ikut MMM sebulan kemarin kepada SK, Senin (16/6).
Ia mengaku, MMM bukanlah investasi namun merupakan money game. Artinya, ketika ingin menjadi member MMM, dirinya harus mentransfer ke member lain yang diacak terlebih dahulu oleh sistem. Setelah itu, bukti transferan dikirim ke website MMM. "Saya waktu itu mentransfer ke member lain. Sekarang tinggal tunggu keuntungannya," katanya.
Ia melanjutkan, beberapa teman satu kantornya juga ikut dalam investasi ini. Bahkan ada yang sudah mendapatkan keuntungan lebih. "Teman saya yang bekerja di perusahaan forex sudah balik modal," ujarnya.
Ketika SK menelusuri lebih lanjut, ternyata nomor telepon yang tercantung dalam website MMMindonesia.com, dalam keadaan tidak aktif.
Diketahui, beberapa kasus penipuan berkedok investasi marak terjadi di Karawang. Beberapa waktu lalu, selain Koperasi Arridho di Cikampek, kasus serupa berbendera PT Wong Limo (WL) yang kantor pusatnya di Bandung juga menipu ribuan orang dengan jumlah kerugian mencapai miliaran rupiah. Menurut seorang korbannya, Tri Adi Putra, hampir seluruh anggota keluarganya menjadi korban penipuan perusahaan tersebut. Mereka menginvestasikan uang sebesar Rp 200 juta karena tergiur mendapat keuntungan berlipat. Ia menuturkan, saat PT WL melakukan launching di sebuah rumah makan di bilangan interchange tol Karawang Barat, perusahaan tersebut menjanjikan keuntungan kepada nasabahnya sebesar 100 persen per bulan.
Bahkan kala itu pengelola PT WL langsung membagikan keuntungan kepada nasabahnya yang didatangkan dari Serang dan Tangerang berupa emas, mobil, sepeda motor, serta rumah. "Hal tersebut kontan membuat kami tergiur. Apalagi mereka menjanjikan fee sebesar Rp 1 juta bagi nasabah yang mampu membawa satu nasabah lain," ujar Tri.
Tri mulai menyetor uang ke PT WL pada Mei 2012 dengan harapan, bulan berikutnya keuntungan sebesar 100 persen dari uang yang disetor bisa dinikmatinya. Namun ketika bulan Juni 2012, ia mendatangi kantor perusahaan tersebut di Jalan Wirasaba untuk meminta bonus yang dijanjikan, kantor tersebut sudah tutup.
Semula dirinya mengira kantor itu hanya tutup sementara, namun setelah ditunggu berbulan-bulan kantor tersebut tidak pernah buka lagi. "Dari informasi yang saya terima, korban penipuan PT WL bukan hanya keluarga kami. Konon di Karawang saja korbannya ada ribuan orang," imbuhnya. (psn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar