PANGKALAN, SK - Keberadaan PT Jui Shin yang awal pembangunannya digembar-gemborkan bakal mendongkrak kesejahteraan masyaSKt Kecamatan Pangkalan, ternyata jauh panggang daripada api. Kondisi itulah yang kemudian memicu aksi unjuk rasa warga Desa Tamansari, Desa Ciptasari, dan Desa Mulangsari, Senin (9/6) kemarin. Dalam aksi tersebut, warga tiga desa bahkan melumpuhkan jalur transportasi Badami-Loji dengan memasang tenda di tengah jalan. Akibatnya kemacetan panjang hingga puluhan kilometer tidak bisa dihindari.
Kepala Desa Tamansari H Udin Syaripudin mengatakan, perusahaan yang mengeruk kapur secara tidak langsung di kawasan karst Pangkalan tersebut berulang kali melanggar kesepakatan perekrutan tenaga kerja. "Informasi yang kami peroleh, banyak pekerja yang datang dari luar Karawang seperti Bogor," tuturnya.
Ia melanjutkan, pihaknya akan terus melakukan aksi unjuk rasa sepanjang janji yang diumbar Jui Shin tidak pernah terwujud. "Kalau perusahaan kembali tidak menepati janjinya, maka kemungkinan akan kembali aksi dengan massa lebih banyak lagi," ungkapnya.
Koordinator aksi, Sukatma (43) mengatakan, kemarahan warga dipicu karena tidak pernah diterima bekerja di perusahaan yang berada di Bojongmanggu, Kabupaten Bekasi. Padahal, saat perusahaan itu akan berdiri selalu menjanjikan pekerjaan kepada warga. "Akhirnya meski berjalan alot, pertemuan hari ini mendapatkan kesepakatan. Diantaranya perusahaan akan menambah tenaga kerja dari Desa Tamansari, Bojongmanggu, Ciptasari, dan Mulangsari," tuturnya.
Kesepakatan lainnya, dilanjutkan Sukatma, yaitu akan menambal sulam tenaga kerja dari warga setempat ketika ada pekerja yang tidak produktif. Lalu, manajemen perusahaan setuju memberikan fasilitas kesehatan dari BPJS kepada warga setempat. "Selanjutnya peruntukan galian untuk warga penambang batu kapur akan dicarikan jalan keluar dan diproses Jui Shin, dan akan diberikan hasilnya paling lama satu bulan dari tanggal kesepakatan hari ini (kemarin)," ungkapnya.
Ia melanjutkan, Jui Shin juga akan rutin melakukan pertemuan dengan Muspika Pangkalan-Bojongmanggu setiap dua bulan sekali membicaSKn masalah jalan, dan jembatan akses Bojongmanggu-Pangkalan. "Saya berharap perusahaan tidak kembali mengingkarinya," katanya. (ark)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar