Kamis, 12 Juni 2014

Ketahanan Pangan di Plered Terancam Gagal

*Petani Mengeluhkan Pupuk Langka

PLERED, SK - Sejak sebulan ini petani di Kecamatan Plered mengalami kelangkaan pupuk. Ironisnya, kendati hal itu berlangsung sudah cukup lama, namun hingga kemarin belum ada upaya untuk menanggulanginya. Sementara, saat ini area pertanian di daerah itu sudah memasuki masa tanam.

Bendahara Kelompok Tani Mekarjaya, Pepen, mengaku kelangkaan pupuk yang terjadi sejak sebulan ini mengganggu produktivitas petani. Apalagi, dikatakannya, saat ini memasuki musim tanam. Mestinya dengan kondisi seperti itu tidak adalagi persoalan mengenai pupuk. "Kita minta pemerintah untuk turun tangan agar kondisi ini tidak berlangsung lama. Kasian petani, sekarangkan sudah musim tanam," ungkap Pepen kepada Radar Purwakarta.
Tidak hanya itu, Pepen juga merasa khawatir jika pemupukan dilakukan terlambat akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi. Lebih mengkhawatirkan lagi jika itu terjadi maka produktivitas gabah petani pun akan mengalami penurunan. Dan, ini sangat ironis jika mencermati program percepatan ketahanan pangan yang gelindingkan pemerintah. 
"Saya tidak mengerti kenapa pupuk bisa habis atau langka. Mudah-mudahan saja tidak ada masalah," jelasnya. Pepen tidak mengatakan ada unsur kesengajaan dari para oknum pemain pupuk di Purwakarta. Namun, berbagai dugaan bisa saja dilontarkan termasuk ulah para oknum-oknum tersebut.
Secara terpisah, Pelaksana Bidang Pupuk Dinas Pertanian Purwakarta, Wawan Hermawan membantah kelangkaan pupuk terjadi di Purwakarta, khususnya untuk Kecamatan Plered. Karena dia sudah mendistribusikan pupuk bersubsidi sesuai dengan kebutuhan dan pendataan. "Untuk Kecamatan Plered kapasitas untuk bulan Juni dikirim sebanyak 67 ton. Dari jumlah tersebut yang diserap mencapai hingga 44 ton," jelasnya.
Dia juga menjelaskan, pendistribusian pupuk ke seluruh kecamatan yang ada di Purwakarta sudah sesuai dengan kuota kebutuhan para petani. Hanya saja, sempat terjadi off di perusahaan Pupuk Kujang selama satu minggu. "Kita tanggulangi dengan menyediakan stok ke para kios, untuk menutupi kebutuhan para petani di masing-masing kecamatan," pungkasnya. (awk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar