-Purwasari Mencekam
CIKAMPEK, SK - Ratusan warga Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek, menyerbu Dusun Krajan, Desa Tamelang, Kecamatan Purwasari, Selasa (10/6) sore. Dengan membawa berbagai senjata, mereka menyisir kampung tersebut. Tak hanya itu, sejumlah rumah juga dirusak.
Peristiwa ini terjadi sebagai buntut tewasnya Dodi Gunawan, warga Dusun Kamijaya, Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek, Minggu (8/6) dini hari lalu di depan PT Beesco, Tamelang, Purwasari. Dengan membawa senjata tajam, balok, hingga bom molotov ratusan warga ini menyisir kampung tersebut dengan dalih memburu anggota geng motor pelaku pembunuhan yang diduga warga Tamelang. Karena orang yang dicarinya tak ada, mereka melampiaskan emosinya dengan merusak rumah, kontSKn, seta warung.
Informasi yang berhasil di himpun SK, aksi sweeping ini sudah terjadi sejak Minggu lalu. Namun, puncaknya kemarin ratusan warga melakukan sweeping dengan menggunakan sepeda motor ke Tamelang. Pecahan kaca terlihat di jalan dan di pemukiman warga. Keadaan berangsur reda ketika pihak kepolisian datang ke lokasi dan menggiring mereka kembali ke Dawuan.
Seorang warga Temelang, Muhidin mengatakan, ratusan massa ini datang sekitar pukul 14.00 WIB dengan menggunakan sepeda motor. Mereka melakukan sweeping ke warung-warung yang ada di depan PT Beesco. Tak cukup sampai di situ, massa kemudian merangsek mencoba masuk ke pemukiman untuk mencari seseorang yang diduga menjadi pelaku pengeroyokan terhadap Dodi. Karena orang yang dicari tak ditemukan, massa melampiaskan amarahnya dengan merusak rumah warga, kamar kontSKn dan warung-warung yang ada di sekitar tempat kejadian.
Menurut Muhidin, isu penyerangan ini sudah ada sejak Senin (9/6) malam lalu, namun hal tersebut tak terjadi. Baru pada Selasa (10/6) siang kemarin, penyerangan benar-benar terjadi. "Massa cukup banyak, mungkin lebih dari 50 motor. Mereka pertama mendatangi warung di depan PT Beesco, di situ sempat dihadang sama polisi. Namun, sebagian lagi juga mau masuk ke perkampungan dengan melakukan sweeping. Akibatnya, beberapa kios rusak, rumah ketua karang taruna juga rusak bagian depannya dan juga beberapa rumah lainnya," terangnya.
Kejadian ini, lanjutnya, membuat warga resah dan ketakutan. Dia berharap, permasalahan ini segera selesai. "Jelas ini membuat resah, dan masyaSKt juga ketakutan. Kami berharap tidak ada lagi keributan dan masalah ini segera selesai," terangnya.
Sore kemarin, Kapolres Karawang AKBP Daddy Hartadi, keluarga korban, serta tokoh masyaSKt Dawuan menggelar pertemuan. Usai pertemuan kapolres mengatakan, pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini dan segera menangkap para pelaku yang diduga lebih dari 2 orang ini. "Targetnya harus segera ditangkap, kita terus berupaya. Tim saya akan diturunkan, saya meminta pihak keluarga menyerahkan secara baik-baik pelakunya," beber kapolres yang baru bertugas beberapa hari ini.
Ditanya soal motif, dia belum dapat memastikan apakah dari gang motor atau bukan. Yang pasti, pelaku ini sudah terdeteksi oleh pihak kepolisian. "Pelaku sudah dideteksi. Jangan dulu berpikir ini geng motor atau bukan, masih diselidiki," katanya.
Sementara saat meredam amarah ratusan warga Dawuan, Daddy mengatakan, pihaknya serius menangani kasus tersebut. Dia juga berjanji dalam waktu dekat pelaku bisa berhasil ditangkap. "Masalah penegakkan hukum, serahkan kepada kami. Dalam hal ini, kami sudah bekerja dan terus melakukan penyelidikan serta pengejaran terhadap tersangka. Kami janji, dalam waktu dekat pelaku sudah bisa dibekuk. Saya akan turun langsung," tegasnya.
Usai 'berorasi', di depan ratusan warga Dawuan Daddy mengatakan, pihaknya telah mengamankan orangtua tersangka. Pihaknya juga telah memeriksa orangtua tersangka terkait keberadaan tersangka. "Dari hasil penyelidikan sementara, diduga pelaku lebih dari satu orang," pungkas Daddy.
Sementara itu perwakilan pihak keluarga korban Yuyu, meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. "Tuntutan kita pelaku dapat ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. Itu sudah cukup," harapnya.
Ditempat berbeda tokoh masyaSKt Dawuan H Vikram mengatakan, aksi sweeping warga Dawuan ini merupakan luapan emosi meninggalnya warga Dawuan yang diduga dilakukan oleh warga Tamelang. "Kita solidaritas, minta pertangungjawaban dari temen-temen korban dan warga Dawuan. Kita minta pertanggungjawaban," katanya.
Sebenarnya diakui Vikram, sweeping ini sudah terjadi sejak Minggu lalu, namun masih dapat diredam. Akhirnya puncaknya kemarin, warga sudah emosi karena warganya ada yang dibunuh tanpa alasan jelas. "Siapaun yang berani nyoel Dawuan, kita semua akan gerak. Apalagi ada korban nyawa," tandasnya.
Setelah pertemuan dan pihak kepolisian yang berjanji akan segera menuntaskan kasus ini, ia juga berusaha akan meredam warga untuk tidak anarkis, hingga pihak kepolisian menuntaskan kasus ini dalam waktu singkat. "Kita menunggu kepastian pihak kepolisian, kita beri waktu seminggu," pungkasnya. (vid/fah/ops)
SALING SERANG DI KARAWANG
9 September 2012: Tawuran antar pemuda Kampung Sukaati dan Pundong, Karawang Wetan. Satu orang dilarikan ke RS Delima Asih.
25 Desember 2012: Tawuran antar kampung selama 12 di Desa Pulojaya, Kecamatan Lemahabang Wadas. Puluhan rumah rusak akibat lemparan batu dan botol.
24 Januari 2013: Tawuran antar kampung kembali terulang di sepanjang jalanan Desa Pulojaya, Kecamatan Lemahabang Wadas. 10 rumah warga rusak. Satu unit sepeda motor warga Subang yang tengah melintas dibakar.
7 April 2013: Bentrokan dua kubu geng motor. Geri (22), Warga Karangjaya, Kecamatan Pedes, tewas dibacok.
7 Juli 2013: Dua kelompok saling serang di Rengasdengklok. 28 motor hangus dibakar.
17 Oktober 2013: Dua kelompok pemuda di Rengasdengklok Selatan terlibat tawuran. Keduanya saling serang menggunakan senjata tajam, gir, petasan, kayu, batu dan botol untuk melukai korbannya.
6 April 2014: tawuran antar warga Palumbonsari, Karawang Timur, dengan geng motor. Tidak ada korban jiwa.
11 Mei 2014: Dua kelompok geng motor bertikai yang menyebabkan dua pemuda tewas mengenaskan akibat kena bacokan di Jalan Raya Pendeuy, Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur.
8 Juni 2014: Dua kubu bertikai di Purwasari dan di Jalan Syeh Quro Lamaran, Karawang Timur. 1 orang tewas, 4 orang kritis.
10 Juni 2014: Warga Dawuan menyerang Tamelang, buntut kejadian 8 Juni 2014 yang menewaskan satu orang. Mereka mencari pelaku yang mengakibatkan tewasnya pemuda Dawuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar