TEGALWARU, Suara Karawang - Untuk metode masa orientasi sekolah (Mos) yang diterapkan di SMAN 1 Tegalwaru tidak jauh beda dengan yang diterapkan di SMAN 1 Pangkalan. Kendati dalam prakteknya ada sedikit perbedaan yaitu menyesuaikan dengan kurikulum 1013 namun tetap ditujukan demi suksesnya kegiatan MOS yang digelar.
Hal itu diungkapkan ketua pelaksana Mos SMAN 1 Tegalwaru, Abdul Kosim (17) yang juga siswa SMAN 1 Pangkalan. "Meski ada penyesuaian kurikulum namun dalam pelaksanaannya tujuannya tetap satu yakni kewajiban untuk mengarahkan peserta Mos agar aktif dalam setiap season kegiatan yang diselenggaSuara Karawangn panitia MOS," ujarnya.
Malah menurutnya panitia pelaksana dituntut harus seperti pengajar, dengan dapat mengarahkan perserta, memotivasi peserta, dan juga harus bisa menjadi fasilitator bagi peserta. Hingga dengan demikian peserta itu sendiri menurut Panitia tersebut diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dan jika kepercayaan diri tersebut sudah ada, maka potendi diri siswa itu sendiri akan bermunculan dengan sendirinya.
Tinggal sejauhmana pihak sekolah mengarahkan pada siswa untuk lebih bermanfaat. Panitia inipun menerangkan bahwa pelaksanaan Mos itu sendiri dilakukan dimulai sejak Selasa (15/7). Karena menurutnya bahwa yang awalnya proses belajar mengajar akan dilakukan di SMP PGRI, hingga ada sebagian siswa datang terlambat. "Panitia menilai dengan keterbatasan yang dimiliki hari selasa itu dinilai akan efektif untuk melaksanakan MOS. Namun untuk dihari Senin (14/7) tetap dilakukan, tetapi lebih kepada persiapan atau komunikasi awal dengan peserta," jelas Abdul. (ark)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar