Longsor yang terjadi di Sungai Kalapa, Telukjambe, pada Senin (20/1) lalu, membuat pipa induk PDAM cabang Telukjambe bocor. Akibatnya sebanyak 10.717 pelanggan tidak mendapatkan air selama hampir 22 jam.
"Ada longsor pipa induk diameter 400 itu, karena perpipaan dekat saluran irigasi Kali Kalapa, jadi longsor," ucap Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Karawang, Jaswadi Wildana, kepada RAKA, Kamis (23/1).
Jaswadi mengisahkan, kejadian tersebut terjadi pada Senin (20/1) silam pukul 20.00 WIB terjadi longsor di Sungai Kalapa yang berjarak 6 meter dari pipa tersebut. Ternyata longsoran ini semakin membesar akibat hujan deras turun. Alhasil pipa tersebut mengalami kebocoran pada Selasa (21/1) pukul 04.00 WIB. "Nah putusnya itu jam 4 subuh, setelah tahu operator langsung segera turun (memperbaiki)," akunya.
Proses perbaikan ini memakan waktu cukup lama, karena hampir 22 jam proses perbaikan ini berjalan. Dan akhirnya pada Rabu (22/1) pukul 02.00 WIB pipa dapat diperbaiki. Karena akibat longosoran sepanjang 18 meter ini dengan kedalaman sekitar 6 meter, mengakibatkan kerusakan pada pipa tersebut. "Kerusakan pipa, ada pergantian pipa," kata Jaswadi.
Selama 22 jam proses perbaikan tersebut, pendistribusian dihentikan sementara dan mengakibatkan 10.717 pelanggan mengalami gangguan pelayanan. " Pelayanan sempat terganggu, distribusi air 120 liter kubik perdetik dengan kapasitas 10.717 pelanggan," timpalnya.
Ia melanjutkan, akibat kejadian tersebut diprediksi PDAM menderita kerugian hampir mencapai Rp 19 juta. "Kalau berbicara bisnis karena tidak bisa menjual air selama 22 jam itu 9 ribu kubik detik, dengat tarif dasar Rp. 2.100 per kubik jadi mencapai Rp 19 juta kerugiannya. Tapi kita tidak mengindahkan bisnisnya karena kita berbicara pelayanan," katanya.
Setelah diperbaiki, saat ini pendistribusian sudah kembali normal dan pelanggan sudah dapat menikmati air kembali, meski diakuinya belum optimal. "Pasca kejadian itu sekarang sudah normal, ya kalau ada sebagian yang belum keluar itu karena air di dalam pipa sedang mengisi ulang," ujar Jaswadi.
Atas kejadian tersebut, PDAM meminta maaf kepada pelanggan karena pelayanan sempat terganggu. Untuk mengantisipasi hal serupa terjadi ada rencana untuk merelokasi pipa tersebut ke tempat yang lebih aman.
"Untuk mengantisipasi tadi gerukan air dari sungai, PDAM akan merencanakan relokasi karena dikhawatirkan terjadi kembali," jelasnya.
Disisi lain, akibatnya lumpuhnya pendistribusian air selama 22 jam, membuat pelanggan bereaksi. Alhasil PDAM Karawang mendapatkan surat keluhan dari warga Perumnas Bumi Telukjambe karena tidak mendapatkan air, dan dinilai tidak puas dengan pelayanannya. Bahkan dalam surat tersebut warga mengancam akan berunjuk rasa ke gedung DPRD jika tidak segera diperbaiki. Disinggung surat tersebut, Jaswadi mengaku memang pelayanan sempat terganggu namun sejak selesai diperbaiki pada Rabu lalu, saat ini pelayanan sudah kembali normal. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar