JATISARI,RAKA- Memaksimalkan potensi ekonomi dan bisnis warganya, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan jamur merang di Desa Balonggandu, sebuah koperasi yang diberi nama "Koperasi Sauyunan" sudah dalam tahap pembentukan. Menurut rencana, koperasi itu nantinya bakal menjadi mitra kerja para petani jamur di wilayah itu baik dari segi pembiayaan modal, pengembangan bisnis dan pengayaan teknologi. Keuntungan pembudidaya jamur memang sangat menggiurkan. Oleh karena itu, dengan terbentuknya Koperasi diyakini bakal mempermudah petani jamur.
Dikatakan Suwanda, Kepala Desa Balonggandu yang juga tercatat sebagai Ketua Koperasi Sauyunan kepada RAKA, bahwa pembentukan koperasi itu merupakan hasil kerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang, pemerintah desa dan salah satu bank terbesar di Indonesia. "Rencana kita akan menggandeng Bank Mandiri untuk membentuk koperasi petani jamur merang ini. Kita proyeksikan Balonggandu sebagai pilot project di Kabupaten Karawang dalam persoalan tata kelola budidaya jamur," kata dia.
Target itu tidaklah muluk-muluk, sebab selama ini Karawang menjadi penyedia terbesar jamur merang, bahkan komoditas itu dikirim ke Bogor, Bekasi, dan Tangerang. "Semuanya ngambil dari sini. Di Balonggandu saat ini ada 70 pembudidaya, dengan jumlah kumbung ada 160, mayoritas ada di Dusun Kertajaya, Kertasari dan Kertamulya," tambahnya.
Untuk saat ini, ia mengaku masih fokus melakukan rekrutmen. Sebab, jika kelak koperasi sudah mulai berjalan, tak hanya koperasi dan budidaya saja, tapi juga pembuatan laboratorium untuk menciptakan bibit. "Termasuk soal pengembangan teknologi untuk memaksimalkan hasil. Rata-rata, standar keuntungan 1 kumbung, minimal 1,5 kwintal, kalau lagi bagus bisa sampai 2 kwintal. Nah sekarang tinggal dihitung saja, Harga pokok dari petani Rp 22 ribu per kilogram untuk jenis super. Artinya petani bisa dapat Rp 4 juta per kumbung setiap panen sebulan sekali," tandas dia.
Sementara itu, dikatakan Anto Suharyanto, anggota Koperasi Sauyunan menjelaskan, konsep pengembangan jamur merang melalui koperasi. "Nanti bentuk kerjasamanya ialah pinjaman modal bagi petani, kita juga mencoba berpikir maju dalam segi bisnis, pengembangan teknologi. Sehingga kita tidak terjebak pada iklim atau domain ketergantungan dari daerah lainnya," tegas Anto.
Kendati demikian, ia mengakui bahwa semua itu baru rencana program saja. "Tapi kalau usahanya sudah jalan, cuma pembinaannya belum tuntas," lanjutnya.
Suatu saat, ia amat meyakini, Desa Balonggandu bakal jadi Pilot Project jamur merang mulai dari penanaman, pemanenan, sampai pengelolaan limbah.(fah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar