Sabtu, 25 Januari 2014

Caleg Terlalu Kreatif

-Nasi Bungkus pun Ditempeli Stiker
-Hentikan Politisasi Bencana Banjir

KOTABARU,RAKA- Musibah banjir yang menerjang Karawang, selayaknya tidak dijadikan ajang untuk mengeruk keuntungan baik golongan maupun individu. Khususnya kepentingan politik jelang pemilu yang akan digelar kurang dari 2 bulan lagi. Beberapa kalangan menyarankan, agar para caleg dan partai tak melakukan politisasi bencana. Banjir merupakan duka bagi korban dan tak etis jika digunakan untuk kepentingan politis. Banjir merupakan masalah struktural karena kesalahan tata ruang kota.
�Banjir ini musibah, saya harap masyarakat untuk sabar dan tawakal. Pemerintah harus segera menangani musibah ini dengan cepat dan tepat, jangan ribut saling menyalahkan. Harusnya para caleg dan parpol  mengkritik praktik pembangunan yang menghilangkan resapan air itu. Sebab, itulah sumber masalahnya,� kata Mandala Putera, Jaringan Muda Kotabaru menanggapi sejumlah caleg dan partai di Karawang yang menyalurkan bantuan di lokasi banjir.
Ia juga meminta agar gerakan sosial untuk menolong korban tidak disertai dengan kepentingan politis. "Semua pihak harus bersatu untuk menangani banjir, termasuk menyelamatkan korban. Tapi hendaknya jangan membawa-bawa bendera golongan, entah itu partai politik, organisasi, atau kelompok lain," katanya. Dengan mengusung kepentingan golongan dalam gerakan sosial dikhawatirkan akan semakin menambah derita korban bencana alam. "Tujuan kita baik, tapi kalau ada niat-niat yang tidak baik justru akan merusak ibadah kita," kata pria tersebut.
Sementara itu, menurut Elievia Khrissina, salah satu caleg menolak jika upayanya membantu korban banjir hanya untuk mengejar kepentingaan politis. �Silahkan saja dicek, apakah kami bawa stiker atau tidak. Karena kami murni membantu mereka atas dasar kemanusiaan tak ada maksud dan tujuan lain,� kata dia menjamin.
Sementara itu, melalui Blacberry Masengger, beredar foto nasi bungkus yang diduga akan didistribusikan untuk korban banjir bergambar salah satu calon anggota legislatif Provinsi Jawa Barat. Menurut sebagian pihak, cara tersebut kurang elegan untuk meraih simpati masyarakat di tengah kondisi duka akibat banjir seperti sekarang ini. (fah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar