KARAWANG, RAKA - Pengumuman CPNS kategori II yang awalnya dikabarkan bakal diumumkan tanggal 24 Januari hari ini, lagi-lagi diundur. Karena sampai Kamis (23/1), Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Karawang belum menerima pemberitahuan resmi dari Badan Kepegawaian Negara.
"Biasanya menjelang hari pengumuman kelulusan CPNS kami mendapatkan surat elektronik dari BKN melalui BKD provinsi. Tapi hingga hari ini (kemarin) belum ada kabar apapun. Kami belum tahu, kapan resminya pengumuman hasil seleksi CPNS tenaga honorer K2 tersebut. Masalahnya, semua keputusan itu ada di pusat. Kita di daerah hanya menunggu hasil. Pokoknya kalau nanti kabar resmi turun, pasti kami informasikan ke RAKA," ujar Kabid Pengadaan dan Data Pegawai BKD Karawang, Mahpudin.
Entah alasan apa, pemerintah pusat melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) bersama-sama BKN selalu mengulur-ulur waktu hanya untuk mengumumkan hasil seleksi tenaga honorer K2. Padahal pelaksanaan testing yang diikuti 2.741 orang sukwan di Kabupaten Karawang saja dari seluruhnya mencapai 2.781 orang pada tanggal 3 November 2013. Itu artinya, sudah hampir 3 bulan terakhir pemerintah pusat belum mampu menyelesaikan tugasnya hanya untuk mengumumkan hasil seleksi ini. Banyak pihak khawatir, selalu tertundanya pengumuman CPNS tenaga honorer K2 rentan terhadap permainan. Apalagi setiap daerah tidak diberikan jatah kuota. Termasuk passing grade untuk kelulusan sendiri tidak pernah jelas. "Jangan-jangan nanti kita dipermainkan? Bukan mustahil bagi orang yang punya akses ke KemenPAN RB atau BKN bisa kasak-kusuk agar berhasil lolos. Siapa yang bisa menjamin hasil seleksi murni tatkala ada jeda waktu relatif lama? Sedangkan semua proses penilaian tidak pernah dibuka secara transparan yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat," sesal beberapa orang peserta seleksi K2 yang mewanti-wanti identitasnya dirahasiakan.
Kembali dikemukakan Mahpudin, adanya jumlah peserta testing seleksi CPNS tenaga honorer K2 di Karawang yang berkurang karena ada yang tidak ikut testing pada tanggal 3 November lalu. Alasannya, berdasarkan data yang dimilikinya, beberapa orang di antaranya sakit, dan ada pula yang sudah meninggal dunia. "Semua data itu ada di BKD. Bahkan dari berkurangnya jumlah tenaga honorer K2 di kita, sebelumnya sudah ikut CPNS formasi umum, mereka lulus," urainya. (vins)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar