Kamis, 23 Januari 2014

Petani Korban Banjir Akan Dapat Bibit Gratis

*Wagub: Distribusinya Lewat Pemda

KARAWANG, RAKA - Petani di Kabupaten Karawang yang sawahnya terendam banjir akan mendapat bibit gratis. Sementara proses pendistribusian bibit tersebut dilakukan melalui pemerintah Kabupaten Karawang.

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar, baru-baru ini. Dikatakan Wabup, bencana banjir tahun 2014 tidak terlalu mengganggu stok pangan di Jawa Barat meski tidak dipungkiri ribuan hektar sawah di wilayah ini terendam air.
Dedi mengakui besarnya jangkauan banjir kali ini sangat mempengaruhi ketahanan pangan di Propinsi Jawa Barat, tapi tidak terlalu mengganggu stok beras yang ada di wilayah ini. "Stok pangan masih cukup," ujar Dedi.
Seperti diketahui, luas jangkauan banjir di Jawa Barat meliputi, kabupaten Karawang, Subang, Indramayu dan Kabupaten Bekasi yang memiliki sawah cukup luas. Di Karawang sendiri data terakhir menyebutkan, sampai 21 Januari 2014, Dinas Pertanian Karawang mencatat sudah 23.339 hektare sawah di Karawang terendam banjir di masa pertanaman dan persemaian. Jumlah tersebut meluas dari hari ke hari saat hujan terus kembali melanda Karawang, sehari sebelumnya Dinas Pertanian mencatat areal pesawahan yang terendam banjir baru meliputi 18 kecamatan, hanya berselang sehari tercatat sudah 23 kecamatan areal sawah petani terendam akibat hujan dan luapan sejumlah sungai. Meski demikian, Dinas Pertanian mengklaim kondisi banjir yang menggenang lahan sawah tidak akan mengancam program pemerintah pusat surplus percepatan produksi beras nasional (P3BN), melainkan hanya akan mengalami pergeseran masa panen.
Terkait itu, Kepala Dinas Pertanian Karawang, Ir Kadarisman, sebelumnya dengan tegas menjamin banjir di sawah Karawang tidak akan mengancam program pemerintah pusat soal surplus beras, hanya memang ada pergeseran masa panen saja.
Disebutkan juga, total lahan pesawahan di 23 kecamatan tersebut yang terendam terdiri dari  banjir di pertanaman 8.768 hektare dengan umur tanam 7 sampai 70 hari setelah tanam (HST), dan  bibit untuk tanam  sebanyak 14.571 hektare umur 1 sampai dengan  30 hari setelah semai (HSS) dengan tinggi genangan mencapai 70 sentimeter, dan  lama genangan sampai 7 hari. Melihat kondisi demikian, tambah Kadar, ia tidak bisa memastikan padi membusuk atau puso, karena ada tim ahli yang menyatakan hal tersebut. Namun jika memang mengalami puso sudah pasti akan tanam ulang.
Sementara untuk mengantisipasi kerugian akibat banjir, Kadar mengaku ada dana APBD 2  untuk bantuan benih dan diusulkan bantuan cadangan benih nasional APBN atau dari APBD 1. "Kita tak bisa nilai busuk atau puso karena ada tim ahli, tapi kalau memang nanti puso sudah pasti tanam ulang," katanya. (ops)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar