Rabu, 26 Februari 2014

Banjir di Karawang Akibat Buruknya Infrastruktur dan Pendangkalan Sungai

KARAWANG, RAKA - Banjir yang terus menerus terjadi di Kabupaten Karawang disebabkan buruknya infrastruktur dan pendangkalan lima aliran sungai. Dikatakan Kabid Penanggulangan Bencana Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karawang, Supriatna, kekinian banjir bukan disebabkan oleh luapan air sungai saja, tapi juga dipicu buruknya infrastruktur.

"Yang ruitn itu memang Citarum, tapi kemudian sekarang ada lagi akibat curah hujan tinggi timbul genangan akibat buruknya saluran air, seperti Rengadengklok Utara, dan Kalangsari," ungkap Supriatna, Selasa (25/2) kemarin.
Ia melanjutkan, jika Citarum status siaga 1 dengan ketinggian air +11 meter di atas permukaan laut (mdpl) , maka Kecamatan Telukjambe Barat dan Telukjambe Timur akan terendam. Bahkan jika status air naik menjadi siaga 2 dengan ketinggian air +12 mdpl, maka akan ada 12 kecamatan yang akan terendam banjir. "Jika siaga 3 itu daerah Telukjambe Barat, Telukjambe Timur paling pertama," urainya.
Siaga 3 dengan ketinggian air +11 mdpl akan merendam Kecamatan Telukjambe Barat, Desa Karangligar, Desa Parungsari dan Desa Mekarmulya. Kecamatan Telukjambe Timur, Desa Purwadana. Dan daerah bantaran sungai akan terendam air di  Kecamatan Karawang Barat, Kelurahan Tanjungmekar, dan Kelurahan Tanjungpura. Jika air terus tinggi akan melebar ke Kecamatan Karawang Timur, Kelurahan Adiarsa Timur, bahkan jika Bendung Walahar limpasan airnya naik, maka Kecamatan Klari dan Kecamatan Ciampel akan terkena dampaknya. Kalau sudah siaga 2 dengan ketinggian air +12 mdpl banjir akan terus melebar ke daerah hilir Citarum, seperti Kecamatan Rengasdengklok, Batujaya, Jayakerta, Tirtajaya, Pedes bahkan hingga Kecamatan Cibuaya.
Di wilayah Karawang utara, menurut pengamatan Supriatna, limpasan air yang tidak tertampung di Bendung Barugbug Jatisari kiriman dari Purwakarta, akan mengalir menuju Sungai Kalen Cilamaya. Jika limpasan tinggi, maka siap-siap sebagian daerah Kecamatan Cilamaya Wetan akan terendam. Bahkan jika aliran dari Bendung Barugbug naik juga dapat mengalir ke Sungai Kalen Bawah, dan membuat sebagian daerah Kecamatan Cilamya Kulon ikut terendam, ditambah luapan Sungai Cibulan-bulan.  "Karena penyempitan dan pendangkalan," serunya.
Sementara itu, luapan Sungai Cibulan-bulan akan mengancam sebagian daerah di Kecamatan Telagasari dan Kecamatan Tempuran. "Kalau Cibulan-bulan dari Telagasari, walungan kecil tapi kalau banjir itu lumayan. Kalau  sudah di Kalijaya itu sudah besar dan kalau itu meluap, yang kena itu Telagasari kemudian Kecamatan Tempuran," imbuhnya.
Untuk banjir di Kecamatan Cilebar, diungkapkan Supriatna disebabkan akibat luapan Sungai Ciwadas. "Nah ada lagi Ciwadas, itu Cilebar kena bisa juga Tempuran. Ciwadas itu dari Bengle, dari Mekarjati juga ada," tukasnya.
Dan yang terakhir akibat luapan Sungai Cikaranggelam, maka daerah Kecamatan Cikampek bahkan Kecamatan Tirtamulya dapat terendam banjir. "Cikaranggelam itu Cikampek, Desa Dawuan Barat, Dawuan Timur, dan Dawuan Tengah," tandasnya. (vid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar