Selasa, 04 Februari 2014

Jalan Raya Jatisari Macet Parah

JATISARI,RAKA- Arus balik libur Imlek membuat jalur Pantai Utara (Pantura) mengalami kemacetan parah sepanjang puluhan kilometer. Kemacetan ini mengular dari Cikalong hingga gerbang Tol Cikampek dari pagi sampai malam hari. Tak jarang, saking panjangnya kemacetan, banyak kendaraan yang didominasi bus-bus besar memilih menyerobot jalan dan melawan arus dijalur berlawanan. Padahal tindakan tersebut berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu-lintas. Petugas sempat memberlakukan buka tutup jalur untuk mengurai kemacetan. Keadaan ini tentu saja membuat warga sekitar kesulitan.
Mumuh, warga Perum Ekamas, Desa Pangulah Utara, Kecamatan Kotabaru mengatakan bahwa kemacetan sudah terjadi sejak pagi hari. Menurutnya keadaan itu lumrah jika libur panjang tiba. "Biasanya juga memang begini kalau libur mah. Apalagi kemarin liburnya lumayan panjak sejak hari Kamis sore. Makanya baik itu jalur mudik maupun baliknya pasti sangat padat dan macet," kata dia.
Keadaan diprediksi bakal kembali normal seperti biasanya pada esok hari dimana aktivitas berjalan sebagaimana mestinya. Namun akibatnya, banyak warga yang terganggu dalam menjalankan rutinitas. "Mau enggak mau kita harus kejebak macet juga. Padahal kita masuk kantor jam 7 pagi, makanya sebagian besar nekad melawan arus dijalur berlawanan yang kondisinya lebih lengang. Karena tidak ada lagi jalur alternatif untuk menghindari kemacetan," tambah dia.
Potensi kecelakaan pun semakin meningkat mengingat tindakan menyrobot jalur berlawanan tak hanya dilakukan motor sematan namun juga bus-bus besar. "Mereka kan harus kejar setoran, makanya kita yang naik motor ngikutin bus dibelakang yang nyerobot jalu,"akunya.
Akibat tindak menyerobot jalur berlawanan, membuat kemacetan semakin parah. Sebab di jalur yang lancar pun ikut-ikutan terhambat akibat tindakan bus-bus penyerobot jalur tersebut. Pantauan RAKA dilapangan, petugas kepolisian dengan menggunakan mobil patroli hilir mudik mengatur lalu lintas dan memberhentikan setiap kendaraan yang kedapatan menyerobot jalur.
Sementara itu, Adien Solehudin pengamat lalu-lintas menuturkan, bahwa kemacetan Pantura merupakan hal yang tak terhindarkan. Sebab, volume kendaraan tidak sebanding dengan ruas jalan yang ada. "Selama Pantura tidak dibuatkan jalan lain, selama itu pula kemacetan akan selalu menjadi pemandangan biasa. Walaupun semua hal sudah diupayakan, namun kenaikan volume kendaraan tidak sebanding dengan pertambahan ruas jalan," kata dia.
Satu-satunya cara, kata Adien, ialah segera beroperasinya Tol Cikampek-Palimanan, dimana bakal banyak opsi bagi pengendaran untuk melewati Pantura. "Kalau Tol Cipali sudah dibuka, beban Pantura bakal berkurang. Sebab banyak kendaraan baik itu angkutan barang maupun angkutan orang bakal masuk tol. Otomatis kemacetan di jalur itu juga bakl berkurang," tutupnya. (fah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar