-Polisi dan TNI Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu 2014
KARAWANG, RAKA- Menghadapi Pemilu Legislatif 2014 yang utuhnya tinggal 2 bulan lagi, membuat jajaran keamanan dari Polres Karawang bersama TNI menyiapkan diri untuk pengamanan. Apalagi seruan Kapolri sudah memerintahkan agar pengamanan pesta demokrasi tersebut pihak kepolisian harus turun sampai ke setiap TPS (tempat pemungutan suara).
Menyiapkan tugas itu, Senin (10/2), jajaran Polres bersama unsur TNI dan Pemkab Karawang melakukan apel gelar pasukan di lapang Karangpawitan. Secara simbolis, Kapolres Tubagus Ade Hidayat, Bupati Ade Swara, berikut Forum Muspida lainnya menyematkan pita pengamanan Pemilu 2014 kepada empat orang yang mewakili masing-masing unsur. Penyematan pita ini, kapolres katakan, sebagai tanda dimulainya pengamanan agenda politik 5 tahunan ini.
Unsur lain yang dilibatkan dalam pengamanan, adalah kalangan pelajar, selain Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika yang mewakili pemkab. Walaupun dalam gelar pasukan tidak ada simulasi penanganan kerusuhan atau keributan pelaksanaan pemilihan maupun paska pemilu, semua jajaran pengamanan merasa yakin kondisi keamanan, khususnya di wilayah hukum Kabupaten Karawang, berjalan kondusif. Karena suhu dari pertarungan politik dirasa berbeda jauh dengan pelaksanaan pilkades (pemilihan kepala desa).
Di tempat terpisah, pihak Panwaslu Karawang merasa bahwa potensi konflik di Pemilu 2014 tetap ada. Salah satu indikasi yang terbaca ketuanya, Nourkinan, adalah dengan perilaku di kalangan calon anggota legislatif (caleg) walaupun tidak semuanya. Mereka, dia sebut, masih banyak yang membandel melakukan kampanye di tempat-tempat terlarang semacam di majelis taklim, masjid, musala, atau tempat ibadah lainnya sampai ke tempa-tempat pendidikan. "Tidak hanya sebatas APK (alat peraga kampanye) yang sudah ditertibkan mereka pasang lagi. Tapi pula dengan alih-alih ikut pengajian, di antara caleg malah berujung pada kegiatan yang mengarah ke kampanye. Kami melalui Panwascam sudah menyampaikan surat himbauan ke setiap pengelola majelis taklim, DKM, sampai ke para kepala sekolah supaya tempatnya tidak dijadikan ajang kampanye," ungkap Nourkinan.
Mengenai dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan salah seorang caleg saat memanfaatkan bhaksos banjir di wilayah Kecamatan Tirtamulya, Nourkinan tegaskan, pihaknya baru menerima limpahan berkas laporan tersebut dari Panwascam setempat, akhir pekan kemarin. "Kami pasti tindaklanjuti untuk diselesaikan. Termasuk adanya anggota PPK di kecamatan itu yang dilaporkan turut terlibat kampanye. Kaitan ini kami koordinasi pula dengan rekan-rekan di KPU Karawang," tandasnya. (vins)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar