PURWAKARTA,RAKA-Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta menyatakan kesiapannya menampung dan memberikan layanan kesehatan bagi para caleg stres akibat gagal menjadi pemenang Pileg 2014 mendatang.
Mereka (para pasien) akan ditampung di RSUD Bayu Asih Purwakarta. Sebab di rumah sakit yang beralamat di Jalan Veteran ini sekarang sudah tersedia petugas kesehatan yang khusus menangani masalah gangguan kejiwaan.
"Sudah ada dokter jiwa di RSUD Bayu Asih," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Didi, Senin (10/2).
Hanya Didi menambahkan, jumlah tenaga kesehatannya masih sangat terbatas. Alhasil, jumlah pasien yang bisa ditanganinya pun terbatas pula. Besar kemungkinan, pasien nantinya akan diurujuk ke RSJ Cisarua yang selama ini telah membangun kerjasama dengan Pemkab Purwakarta.
Tak itu saja, Didi juga menegaskan pasien dari kalangan caleg miskin, dapat memperoleh layanan tersebut secara gratis. Syaratnya yang bersangkutan memiliki kartu Jampis. "Bisa (gratis)," tandasnya.
Terpisah, Dirut RSUD Bayu Asih Purwakarta, dr Agung Darwis, membenarkan lembaganya telah memiliki dr jiwa. Hanya, jumlahnya satu orang.
Kaitan dengan pasien stres atau gila dampak Pileg 2014, Agung memastikan pihaknya hanya memberikan layanan kesehatan berupa rawat jalan. Tidak rawat inap. Selain karena faktor tenaga yang terbatas, fasilitas yang dimiliki pun belum memadai. "Hanya melayani rawat jalan," tandasnya.
Diketahui, Pileg 2014 dinilai bukan saja menguras anggaran negara hingga triliunan rupiah, tapi juga menyisakan sejumlah problem lain. Salah satunya munculnya caleg stres akibat gagal menjadi pemenang. Penyebabnya beragam mulai dari persoalan uang modal nyaleg yang tidak bisa dikembalikan hingga persoalan gengsi yang tidak kesampaian.
"Apabila tidak memiliki kesiapan mental yang baik, caleg yang kalah rentan mengalami stres atau depresi berat yang dapat berujung pada gangguan mental," katanya.
Menurut dia, hal itu dapat terjadi pada caleg yang telanjur menghabiskan harta dan sumber daya yang besar tetapi tidak keluar sebagai pemenang. "Fenomena semacam itu yang diprediksi dapat terjadi pascapemilu 2014," katanya lagi.
Dalam waktu dekat, rakyat Indonesia memang akan menjadi saksi dan terlibat dalam pesta demokrasi pada April 2014. Pemilu sebagai mekanisme politik dalam negara demokrasi juga memberikan dampak sosial yang signifikan di masyarakat. Antara lain, fenomena persaingan di antara para caleg untuk memperebutkan kursi anggota legislatif.
"Berkaitan dengan hal itu, psikolog sebagai kalangan profesional memiliki peran penting dalam meredam dampak sosial pascapemilu tersebut. Terutama kasus caleg yang mengalami gangguan mental akibat kalah pascapemilu," katanya.
Menurut dia, peran psikolog juga semakin dibutuhkan dalam menangani masalah bangsa. Antara lain, penanganan bencana untuk memberikan terapi "trauma healing. "Psikolog diharapkan juga jeli melihat realita sosial di mana saat ini gangguan kesehatan mental menjadi masalah yang sering terjadi di masyarakat. Hal itu dapat disebabkan oleh semakin banyak dan kompleksnya masalah yang dihadapi masyarakat," katanya. (nos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar