-Warga Gunakan Air Irigasi untuk Minum
TELUKJAMBE BARAT, RAKA - Warga Telukjambe Barat hingga kini masih kesulitan mendapatkan air bersih meskipun di musim penghujan. Pasalnya, untuk mendapatkan air bersih harus menggali atau mengebor sumur hingga kedalaman lebih dari 200 meter. Sehingga hanya masyarakat tertentu saja yang mampu mendapatkan air bersih.
Kepala Puskesmas Wanakerta, Kecamatan Telukjambe Barat, dr. Endang Brata Jatmiko, ditemui RAKA saat peresmian Posyandu Melati 5 di Desa Margakaya, baru-baru ini mengatakan, untuk mendapatkan air bersih, warga di Kecamatan Telukjambe Barat umumnya memanfaatkan air irigasi tanpa harus diolah terlebih dahulu. Sehingga kualitas air tersebut dapat mempengaruhi kesehatan warga. Kondisi tersebut semakin diperburuk dengan minimnya sarana dan prasana air bersih. Bahkan, sambungan pipa air minum milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tarum belum terpasang. �Kita juga belum tahu mengapa warga belum mengajukan sambungan pipa air minum dari PDAM,� ucapnya.
Meski begitu, di Desa Wanasari sudah dibangun pengolahan air bersih hasil kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dengan Pemerintah Jepang. Selain itu, ada juga bantuan dari Yamaha. Namun, bantuan tersebut masih jauh dari cukup karena hampir seluruh wilayah kerja Puskesmas Wanakerta kesulitan mendapatkan air bersih. �Idealnya, minimal satu desa memiliki instalasi pengolahan air bersih,� ungkapnya.
Sebenarnya, kata dia, membangun satu unit pengolah air bersih tidak terlalu sulit terutama jika melihat potensi industri di Karawang. Malah, jika melihat jumlah pelaku industri yang ada di Karawang International Industry City (KIIC) saja, tentunya tidak akan sulit untuk memberikan satu unit instalasi pengolahan air bersih untuk tiap-tiap desa. �Mudah-mudahan dalam waktu dekat kepedulian mereka terhadap warga semakin nyata, sehingga keberadaan industri benar-benar dirasakan oleh masyarakat,� harapnya. (ops)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar