Senin, 10 Maret 2014

Hindari Jalan Berlubang, Dua Pengendara Motor Tewas Tabrakan

LEMAHABANG WADAS, RAKA - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Syech Quro, tepatnya di depan SDN Karyamukti 1, Kecamatan Lemahabang, Sabtu (8/3) sore. Dua pengendara motor berboncengan, Ari Hardianto (21) warga Desa Cikampek Selatan, Kecamatan Cikampek, dan satu orang tanpa identitas, tewas setelah bertabrakan dengan pengendara motor lain dari arah berlawanan.

Keterangan yang dihimpun RAKA, tabrakan terjadi ketika korban yang mengendarai motor Mio J T 5179 KW  berusaha menghindari lubang. Di saat bersamaan datang dari arah belawanan pengendara motor Vario T 3179 GG. Tabrakan tidak terhindarkan karena pengendara Vario tidak bisa menghindari motor yang tiba-tiba masuk ke jalurnya. "Motor Mio J melaju ke arah Karawang sementara motor Vario melaju ke arah Cilamaya. Entah tanggung atau menghindari jalan bolong, keduanya saling serempet hingga akhirnya terpental. Pengendara Mio kepalanya terlindas oleh motor Vario, sementara yang satunya tanpa identitas terpental jauh dan membentur aspal dengan keras hingga meninggal di tempat," ujar Herman, saksi mata.
Sebelumnya, Kanit Laka Satlantas Polres Karawang, Iptu Heri Nurcahyo, mengatakan, selama bulan Januari hingga Februari kecelakaan lalulintas mencapai 90 kejadian. Soal penyebab kerusakan jalan di Kabupaten Karawang, selain sering tergenang air hujan, luapan drainase yang buruk, juga disumbang oleh pelanggaran tonase truk-truk bermuatan pasir, batubara, maupun barang-barang berat lainnya. Ditanya mengenai tindakan terhadap truk-truk pelanggar tonase, Heri mengatakan, itu menjadi ranah Dinas Perhubungan. Kalaupun semua pihak terkait turun tangan, disarankan ada rapat koordinasi yang digagas Dinas Perhubungan dengan melibatkan Jasa Marga, Dinas Bina Marga dan Pengairan, maupun Polantas Polres. Karena jika tindakan kepolisian yang selama ini berjalan, sanksi seperti diatur Undang Undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan Jalan Raya terlalu ringan. Sehingga tidak ada efek jera bagi pelanggar. "Ini sudah menyangkut pola pikir masyarakat kita. Misalnya, tatkala truk bermuatan berat melintasi jalan tol memang tidak masalah. Tapi begitu truk itu keluar gerbang tol dan melintas di kelas jalan yang tak seimbang, inilah problemnya," aku Heri. (rud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar