Kamis, 13 Maret 2014

Istri Bupati Galang Dukungan di Acara PKK

-Kampanye Terselubung Lewat Kegiatan Dinas

LEMAHABANG WADAS, RAKA - Demi mendulang suara pada Pemilu Legislatif 9 April mendatang, istri Bupati Ade Swara, Hj Nurlatifah, makin gencarkeliling daerah pemilihan IV dengan menggunakan fasilitasnya sebagai ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Karawang.
Selama seminggu terakhir, caleg DPRD Karawang dari Partai Gerindra tersebut terus menyambangi semua kecamatan di dapil IV dengan menggiring sejumlah instansi. Pantauan RAKA, setelah sebelumnya memanfaatkan sosialisasi akreditasi PAUD di Aula Kantor PGRI Kecamatan Cilamaya Wetan, Nurlatifah juga menggelar kegiatan sosialisasi Posyandu di Kecamatan Cilamaya Kulon, Telagasari dan terakhir Kecamatan Lemahabang.
Uniknya, meskipun pertemuan tersebut bertemakan sosialiasi Posyandu, namun lagi-lagi Nurlatifah kerapkali menyelipkan permintaan dukungan pencalegannya. Bahkan, walaupun pertemuan yang mengharuskan ibu-ibu Posyandu tersebut hadir, juga nampak pula para perangkat desa, kepala sekolah di lingkungan UPTD Paud/SD, PGRI Kecamatan Lemahabang dan sejumlah ibu-ibu PKK dan pengurus Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi). Sayangnya, Panwaslu cenderung berdiam diri, bahkan tidak ada gelagat memberikan teguran kepada istri orang nomor satu di Karawang yang berulangkali menggelar kegiatan tersebut.
Dalam sambutanya di Lemahabang, Nurlatifah memanfaatkan posisi suaminya yang memimpin Karawang. Ia mencontohkan, para investor dan pengusaha terus mengincar Karawang ketimbang kabupaten lainnya di Jawa Barat seperti Subang. Ia menyebutkan, keberhasilan bupati meyakinkan pengusaha dan kontribusinya membuka lapangan kerja di Karawang.
Seperti halnya sambutan di kecamatan lain, lagi-lagi Nurltifah meminta dukungan peserta yang hadir dengan banyolannya. "Bunda habis meresmikan pameran dulu dan keliling mengunjungi stan-stan di sana bareng Pak Bupati. Waktu perjalanan ke Lemahabang, bunda ini melamun dan ada keinginan dalam hati buat minta dukungan dari bapak-bapak dan ibu-ibu ya. Tapi bunda gak ngomong ya. Ini mah dalam hati saja, malu kalau diomongin mah," celotehnya.
Kepala UPTD Paud/SD Lemahabang Rusta Anzela mengakui, para kepala sekolah diundangnya menghadiri sosialisasi PAUD. Namun karena acaranya berbarengan, pihaknya menggabungkan dengan kegiatan PKK tersebut. Pria yang akrab disapa Utok ini mengatakan, kehadiran kepala sekolah di acara tersebut tidak serta merta meliburkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. "Sekalian saja, tadinya mau hadiri kegiatan sosialisasi PAUD," kelitnya.
Anggota Panwaslu Kecamatan Lemahabang Afud mengatakan, soal penggiringan sejumlah lembaga seperti PGRI, PKK, PLKB, UPTD, perangkat desa maupun Himpaudi dalam kegiatan tersebut masih bisa ditoleransi jika kegiatannya jelas. Namun jika ada selentingan upaya dukungan dengan menafaatkan fasilitas kecamatan, maka hal itu adalah pelanggaran. Sayangnya, ia belum menerima laporan tertulis soal pertemuan dukung mendukung tersebut, namun tetap akan diplenokan. "Kita tetap akan merapatkan, kita tunggu laporan saja," ujarnya.
Sebelumnya, saat menggelar kegiatan di Cilamaya Wetan, istri bupati ini terlihat membagi-bagikan berbagai atribut kampanye seperti stiker bergambar caleg.
Terpisah, Ketua Panwas Kabupaten Karawang Nourkinan mengatakan, selama belum ada laporan, barang bukti dan saksi, pihaknya menganggap hal itu bukan suatu pelanggaran, meskipun caleg bersangkutan meminta dukungan. Karena, kriteria meminta dukungan tidak termasuk visi misi. Ditanya soal bagi-bagi stiker, menurut Nourkinan, itu merupakan bahan kampanye dan tidak melanggar aturan. "Kecuali kalau bagi-bagi duit, itu baru melanggar," sebutnya. (rud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar