Rabu, 19 Maret 2014

Mulya Syafari: Tak Perlu Saling Hujat dalam Berdemokrasi

LEMAHABANG WADAS, RAKA-  Setelah menyelesaikan tugas di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Lemahabang, Mulya Syafari ST terjun ke dunia politik. Namanya semakin diperhitungkan saat dirinya maju di Daerah Pemilihan (Dapil) IV, sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPRD Karawang dari Partai Bulan Bintang (PBB). Meskipun ada spekulasi hadirnya Mulya Syafari sebagai anak bawang dalam pileg, namun kesuksesan konsistensinya memimpin UPK Gemalembayung bertahun-tahun, menjadi salah satu alasan kunci namanya diperhitungkan.
Saat dikonfirmasi dikediamannya, Mulya Syafari mengatakan, dirinya maju sebagai caleg sudah memperhitungkan secara matang, sampai harus melepas jabatnnya sebagai ketua UPK. Perjuangannya, lanjut Mula, tidak berhenti sampai disitu, pasalnya sebagai caleg ia seringkali mendapat cibiran sebagai caleg abal-abal. Dalam kancah perpolitikan di Karawang, dirinya sebagai pendatang baru. Namun, menurut adik kandung Dadan Sugardan ini, upaya-upaya yang menyebutnya sebagai caleg anak bawang adalah sebuah kekagetan politik murahan dan dirinya enggan untuk melakukan hal serupa pada calon lain.
"Ada nada sumbang bahwa ada istilah caleg anak bawang, biarkan saja. Karena hal itu adalah kekagetan politik, yang penting kami tidak mainkan peran-peran politik murahan demikian," ujarnya kepada RAKA.
Mungkin saja, lanjutnya, dalam berpolitik sikap, ucapan, hinaan serta cercaan bagi orang lain dianggap biasa. Tapi bagi dirinya tidak perlu untuk saling hujat dalam berdemokrasi. Malahan, terusnya, dengan menjadi objek penghinaan politik, justru semakin menguntungkan namanya yang semakin banyak disebut orang tanpa harus terpancing emosi dan pasif menanggapinya. Bagi Mulya, yang terpenting adalah menunggu 9 April mendatang dan siapa yang dapat duduk di gedung DPRD. "Kita tidak boleh terpancing dengan nada sesumbar yang menyebut ini, itu tentang diri saya, yang terpenting ayo buktikan saja 9 April siapa yang akan duduk di gedung DPRD Karawang. Di alam demokrasi ini orang bebas berucap dan berpendapat, tapi alhamdulillah semakin dicerca nama saya semakin kesohor saja," selorohnya.
Lebih jauh jebolan sarjana teknik Universitas Jendral Ahmad Yani (Unjani) ini menambahkan, banyak suara publik mennyuarakan caleg anak bawang diunggulkan. Itu menjadi semangat baru dan akan jadi acuan bagimana bisa menjawab suara publik. Dukungan tersebut, tambahnya, perlu dijawab dengan segala upaya dan proses terbaik dengan tidak melanggar aturan pemilu. Perang politik untuk meraih kursi sudah dimulai sejak mendaftarkan diri menjadi caleg, kini saatnya ia membuktikan kesungguhan dengan visi misi yang jelas. Karena baginya berangkat dari partai besutan Yusril Ihza Mahendra ini, pantang baginya untuk menyerah sebelum bertarung. Pasalnya ia masuk dunia politik, bukan untuk mengecewakan para pendukung termasuk keluarga. "Insya Allah saya datang untuk menang dan siap mewarnai Karawang termasuk dalam pileg ini. Juga saya siap berhadapan dengan para caleg incubment sekalipun," ujar caleg Dapil IV yang meliputi Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Telagasari, Lemahabang dan Tempuran ini. (rud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar