Kamis, 27 Maret 2014

Perbaikan Infrastruktur Akan Memicu Peningkatan Ekspor

KARAWANG,Sekitar Karawang- PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) siap mengekspor Toyota Vios buatan Karawang 6-7 ribu unit  per bulan ke negara-negara di Timur Tengah.Namun volume ekspor tersebut akan dapat terealisasi apabila kondisi infrastruktur mendukung"Jika semua infrastruktur termasuk Pelabuhan Internasional Cilamaya sudah selesai dibangun,  volume ekspor tersebut tentunya akan terealisasi," kata Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN), Masahiro Nonami disela-sela peluncuran ekspor perdana Toyota Vios di pabrik Karawang II di Kawasan Industri  Karawang International Industrial City (KIIC), Rabu (26/3) kemarin.  Untuk tahap awal, kata Nonami, TMMIN mengekspor 1000 unit per bulan ke negara  Brunei Darussalam, Bahrain, Kuwait, Oman,  Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Yordania, Libanon dan Yaman. Sebanyak 50 persen diantaranya akan dikirim Negara   Saudi Arabia, Oman dan Uni Emirat Arab. "Secara bertahap, volume ekspor akan meningkat ke angka 3000 unit per bulan,"  tuturnya
Dikatakannya, ekspor sedan Vios akan berkontribusi signifikan pada neraca perdagangan Toyota Indonesia.Peningkatan aktivitas ekspor ini semakin mengukuhkan posisi Toyota Indonesia sebagai basis produksi dan suplai kendaraan multiguna dan sedan secara global. "Ekspansi ekspor Toyota hari ini merupakan wujud kerja keras dan tekad yang kuat dari 7600 karyawan kami," katanya. 
Managing Officer Toyota Motor Corporation Hiroyuki Fukui dalam sambutannya menyebut Indonesia berperan penting dalam kemajuan perusahaannya. Toyota Indonesia telah terbukti kualitas dan kredibilitasnya sebagai basis produksi dan suplai  kendaraan multiguna seperti Kijang Innova dan Fortuner.
Menurut dia, kapabilitas Toyota dalam menjalankan aktivitas ekspor telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah. Perjalanan panjang aktivitas ekspor Toyota menunjukkan, produk kendaraan buatan Indonesia mampu mendapatkan pengakuan dari pasar internasional. EKspor vios sendiri menandai semangat Toyota Indonesia untuk memasuki tahap terkini dari keberadaan selama lebih adri 40 tahun di Indonesia. 
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, Sedan Toyota Vios sebelumnya diproduksi di Thailand, dan kini diproduksi di Indonesia pada awal tahun 2013 dan produksi perdana diluncurkan pada 18 Desember 2013. Dalam jangka waktu sekitar tiga bulan hingga kini, PT TMMIN kembali melakukan sebuah capaian yang patut dibanggakan, dengan diresmikannya ekspor perdana produk Sedan Vios produksi Indonesia tersebut ke negara-negara anggota GCC (Gulf Cooperation Council). 
Hal itu menunjukkan kalau kontribusi PT TMMIN sudah semakin meningkat dalam mendukung Indonesia sebagai basis produksi maupun ekspor otomotif. Untuk itu maka melalui kesempatan yang berbahagia ini, kami atas nama pemerintah sekali lagi menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PT TMMIN atas pencapaian itu.
Seiring dengan semakin kondusifnya iklim usaha saat ini, kata menteri, maka daya saing produk otomotif Indonesia hingga saat ini juga sudah semakin meningkat. Hal tersebut tercermin ekspor produk kendaraan bermotor produksi khususnya kendaraan CBU yang hingga saat ini telah dapat dieskpor ke sekitar 70 negara tujuan ekspor di dunia.  
Ekspor kendaraan bermotor mencapai sekitar 125.000 unit 2012 dan sekitar 170.000 unit pada 2013. DiperkiSekitar Karawangn pada 2014 ekspor CBU tersebut akan meningkat hingga mencapai 200.000 unit. Ia mengaku pemerintah Indonesia bertekad akan senantiasa memberikan dukungan serta akan terus melakukan penyempurnaan terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi agar para investor akan mendapatkan kepastian usaha. "Peresmian ekspor perdana Toyota Vios hari ini tentunya akan semakin menambah keyakinan kita bahwa seiring dengan semakin membaiknya iklim investasi di Indonesia, ditambah dengan semakin tingginya kepercayaan dan komitmen produsen otomotif dunia," kata dia.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, sebagai negara berkembang, Indonesia kini semakin mendorong sektor industri manufaktur untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian. Ia menilai, industri otomotif merupakan salah satu industri yang memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan bukan hanya memberikan kontribusi yang penting bagi ekspor dan pertumbuhan ekonomi.  
Pada 2013, total ekspor produk otomotif Indonesia mencapai nilai USD 4,45 miliar. Total nilai ekspor produk otomotif Indonesia pada periode 2009-2013 mengalami trend positif 25,49 persen. Lima besar negara tujuan ekspor otomotif Indonesia pada 2013 ialah Thailand, Arab Saudi, Filipina, Jepang, dan Malaysia. (ops)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar