*Halaman Stasiun KA Karawang Bakal Disulap Jadi Tenpat Parkir
KARAWANG, Sekitar Karawang - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resort (Polres) Karawang menandaskan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan analisa dan evaluasi dampak lalu lintas Pasar Rawasari di Jalan Arif Rahman Hakim atau Jalan Niaga.
Rencana itu menyusul kekhawatiran timbulnya kemacetan hebat di ruas jalan itu pasca relokasi ratusan pedagang Pasar Baru Karawang.
"Satlantas akan melakukan analisa dan evaluasi (anev) dampak lalu lintas terlebih dahulu. Hal ini akan dibahas nanti dalam rapat hasil tim survey andalalin (analisa dampak lalu lintas)," ucap Kasatlantas Polres Karawang AKP AKP. M. Rano Hadiyanto. Dia ditanya soal tidak adanya tempat parkir yang disediakan PT Panglima Capital Itqoni, pengembang Pasar Rawasari, sehingga dikhawatirkan akan terjadi parkir pinggir jalan yang mengakibatkan kemacetan.
Kendati enggan menjawab lebih jauh, namun Rano menegaskan, untuk urusan parkir itu kewenangan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo). Tetapi ketika disinggung mengenai analisis dampak lalulintas yang harusnya dilakukan terlebih dahulu, jawab Kasatlantas malah membuat Sekitar Karawang terperangah. Betapa tidak, jika ternyata Rano sendiri mengaku belum tahu rencana relokasi pedagang Pasar Baru Karawang ke Pasar Rawasari. "Hingga kini Satlantas Polres Karawang belum menerima tembusan rencana relokasi pedagang Pasar Baru Karawang di Pasar Rawasari," tandas Rano.
Seperti diinformasikan sebelumnya, masyaSekitar Karawangt sempat mendesak pihak pengembang Pasar Baru Karawang agar menyediakan lahan parkir bagi pengunjung pasar yang membawa kendaraannya. Hal itu diungkapkan berbagai elemen masyaSekitar Karawangt melalui surat elektroniknya yang disampaikan ke meja redaksi Radar Karawang, terkait rencana relokasi sedikitnya 500 pedagang Pasar Baru Karawang, dalam waktu dekat ini. Mereka menilai rencana relokasi pedagang Pasar Baru Karawang nampaknya akan menimbulkan persoalan. Pasalnya tempat relokasi, yakni di Pasar Rawasari Pujasera tidak memiliki lahan parkir. Kondisi ini dikhawatirkan akan menimbulkan kemacetan parah di Jalan Niaga.
Saat ini pembangunan konstruksi lapak pedagang menggunakan baja ringan sudah mulai terpasang. Bahkan, halaman yang dulunya menjadi lahan parkir dijadikan lapak dan hanya menyisahkan trotoar. Hal itu dilakukan, karena qouta pedagang yang mencapai 500 pedagang ini, tak tertampung jika Pasar Rawasari tidak kembali di tata.
Ironisnya ketika hal itu dikonfirmasi, Manager PT Panglima Capital Itqoni (PCI) Ikhsan Wahyudi, justru menanggapi enteng. Menurutnya, dia bisa menggunakan trotoar untuk dioptimalkan sebagai lahan parkir. Selain itu untuk mengantisipasi kemacetan yang lebih parah, halaman parkir di stasiun kereta api karawang juga bisa digunakan. "Rencana awal itu parkir di stasiun, nanti juga trotoar akan dimaksimalkan. Untuk konsep perparkiran sepeda motor akan ditempatkan di atas trotoar dan untuk roda empat itu di halaman stasiun Karawang," katanya.
Jika dalam pelaksanaan nanti akan menimbulkan kemacetan, akan dilakukan beberapa alternatif. Sehingga tidak menimbulkan kemacetan. "Nanti akan di tes dan ciboba, kalau macet ya parkir semua di stasiun," katanya, seraya menambahkan dalam rapat dengan Pemerintah daerah, di jalan Arif Rahman Hakim akan dilakukan rekayasa lalu lintas dengan satu arah atau one way sistem.
Disinggung soal bongkar muat barang dagangan milik pedagang, diakui Ikhsan untuk bongkar muat sudah disiapkan dan terletak dibelakang pasar. "Nanti bongkar muat di belakang, kan ada gerbang nya,"akunya. Seperti diketahui seiring dengan akan dibangunnya Pasar Baru Karawang, tempat relokasi sudah disiapkan. Pasar Rawasari ditunjuk sebagai relokasi sementara bagi sekitar 500 pedagang Pasar Baru Karawang. Namun sayang, tidak ada lahan parkir dipasar ini karena lahan parkir sebelumnya dijadikan lapak pedagang. Dan khawatir hal ini akan menimbulkan kemacetan di jalan niaga.
Sementara itu, pengamat Kebijakan Publik M. Iqbal, mengatakan, lokasi parkir untuk kendaraan roda dua yakni trotoar tidaklah layak. Pasalnya trotoar merupakan fasilitas bagi pejalan kaki, bukan untuk parkir. "Masakan trotoar buat parkir, lalu buat pejalan kaki dimana?" ujarnya.
Ditambahkan Iqbal, jika pengungjung pasar membludak, tempat relokasi ini dikhawatirkan tidak akan menampung pengunjung bahkan kendaraan. Iqbal khawatir, badan jalan akan menjadi sasaran tempat parkir. "Pengunjung pasar bukan puluhan tapi ratusan, jangan jalan dikorbankan," imbuhnya.
Karena itu, Iqbal menyarankan areal parkir untuk di Stasiun Karawang yang memiliki kapasitas lahan parkir lebih luas ketimbang trotoar. Apalagi jalan niaga ini dikenal dengan jalur padat, khawatir akan terjadi kemacetan parah. "Kalau dipaksakan di trotoar bahkan badan jalan, dipastikan akan terjadi kemacetan," pungkasnya.
Perlu diketahui, PT Panglima Capital Itqoni (PCI) statusnya hanya sebagai penyewa Pasar Rawasari untuk dimanfaatkan sementara oleh para pedagang pasar Karawang Baru. Hal itu dilakukan agar Pasar Rawasari nyaman digunakan untuk berdagang, maka PT PCI membongkar dan kemudian membangunnya. Pedagang Pasar Karawang Baru memang segera direlokasi ke Pasar Rawasari karena tempat mereka berdagang akan direvitalisasi menjadi pasar tradisional modern. PT PCI sebagai investor Pasar Karawang Baru terpaksa menyewa Pasar Rawasari selama pembangunan itu berlangsung. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar