Jumat, 28 Maret 2014

Tahajud Penenang Hati

Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari permasalahan sosial baik dalam kehidupan lingkungan rumah tangga,  lingkungan masyaSekitar Karawangt, lingkungan kerja bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak sedikit karena ketidakmampuan manusia menanggung beban permasalahan yang bunuh diri, gila atau stres berat. Hal ini boleh jadi karena manusia kurang menyadari asal masalah itu dari mana dan harus dengan cara apa diselesaikannya?
Sebagai orang yang beragama kita yakin hakekatnya masalah itu ditentukan oleh Allah SWT, oleh karena itu bila permasalahan dari Allah, jangan hanya diselesaikan dengan rekreasi atau refresing ke tempat-tempat wisata, tapi kembalikan kepada yang Maha Menyelesaikan masalah yaitu Allah SWT, baik dengan banyak berdoa, beristigfar dan memperbanyak amal kebaikan maupun dengan cara melakukan shalat yang khusuk baik melalui shalat fardlu ataupun sahalt sunnat, terutama shalat sunat Tahajud. Allah SWT berfirman, �Dan pada sebagian malam hari bershalat Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu ; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat terpuji�. (Al-Israa). Ayat ini merupakan salah satu dasar disyariatkannya shalat tahajud. Dengan begitu, shalat tahajud sangat dianjurkan dalam islam. Bahkan, shalat tahajud menduduki posisi kedua setelah shalat wajib. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, �Salat yang manakah yang paling utama setelah salat wajib?� Rasulullah menjawab, �Shalat Tahajud!� (HR.Muslim).
Tahajud sendiri artinya bangun dari tidur. Dengan demikian salat tahajud adalah salat yang dikerjakan di malam hari dan dilaksanakan setelah tidur terlebih dahulu, walaupun tidurnya hanya sebentar.
Salat tahajud yang dilakukan di tengah malam, di mana kebanyakan manusia terlelap dalam tidurnya dan berbagai aktivitas hidup berhenti, serta suasana begitu hening, sunyi dan tenang, sangat menunjang konsentrasi seseorang yang akan mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Di samping kondisi eksternal ini, juga terdapat kondisi internal, yaitu sebuah ketenangan yang dirasakan oleh psikis atau batin manusia yang melakukan tahajud. Ketenangan dan ketentraman yang diperoleh oleh seseorang yang melakukan shalat tahajud memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Sebab, dalam shalat tahajud terdapat dimensi dzikrullah (mengingat Allah). Ini sebagaimana firman Allah SWT, �(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram�.(Ar-Ra�d : 28). (*)

*) Matin A. Rajak, MSi
(Kabid Kominfo Dishub Karawang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar