"Sejauh ini penyisiran sejauh mungkin, kita sudah lewat Bojong penyisiran tiada akhir," ujar anggota tim Tagana, Hadiat, di lokasi kepada RAKA, Kamis (16/1).
Proses pencarian menggunakan perahu mesin ini terus dilakukan menyusuri Citarum. Menurutnya, korban sudah hanyut dan berada jauh dari lokasi kejadian. Rencananya hari ini proses pencarian akan difokuskan di daerah hilir di Batujaya hingga ke lokasi kejadian. "Nanti besok (hari ini) itu rencananya dari Batujaya ke sini. Korban ini memang diprediksi sudah jauh dari TKP," bebernya.
"Kemungkinan ketika sudah 24 jam itu mengapung, indikasi sudah meninggal karena di atas 24 jam," lanjutnya.
Di sisi lain, kerabat korban, Ika Rustika (52) mengalami kejadian aneh pada hari sebelum Ajrul meninggalkan rumah. Ketika itu Ika membeli jamur untuk dimasak, namun ketika dicuci jamur yang ia beli tercium bau yang sangat menyengat. Padahal, setiap ia mamasak jamur tidak pernah seperti ini. Alhasil bau busuk itu menyebar hingga mencapai empat rumah disebelahnya. "Supa (jamur) kenapa bau tinja? Padahal sudah dicuci beberapa kali, ya dibuang saja," akunya.
Menelisik lebih jauh soal kehidupan Ajrul Muhamad, bocah 8 tahun yang sudah ditinggal ayahnya karena meninggal dunia, itu sejak kecil sudah dirawat oleh bibinya, Teti Setiawati (39). Kejadian ini menjadi pukulan berat bagi Teti, terlebih saat ini ibu korban bekerja di luar negeri. "Saya sangat sedih, dan merasa kehilangan," tuturnya.
Wali kelas Ajrul di SDN Nagasari V, Ria Restianti, mengatakan sosok Ajrul dimatanya anak yang tidak nakal, dan dikenal anak yang rajin bersekolah. Mengenai prestasi, Ajrul memang tidak terlalu menonjol, namun masih dalam kategori biasa-biasa saja. "Tidak nakal, gampang kalau dibilangin, dia rajin anaknya," akunya.
Dan ketika sebelum kejadian, diakui Ria, tidak ada gelagat aneh terlihat dari Ajrul. Dia seperti biasanya mengikuti pelajaran dengan baik. "Di sekolah tidak ada yang aneh-aneh, biasa-biasa saja. Seperti hari -hari biasanya gitu," pungkasnya. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar