- Pompa Air Banyak yang Rusak Akibat Banjir
TIRTAMULYA,RAKA- Desa Kamurang sebagai wilayah yang terkena banjir parah di Kecamatan Tirtamulya, masih membutuhkan beragam bantuan utamanya yang berkaitan dengan ketersediaan air bersih. Pasalnya, banjir yang merendam 157 rumah di wilayah itu, telah membuat krisis air. Mereka meminta agar bantuan berupa air bersih semakin banyak masuk ke desa itu.
Dikatakan Kepala Desa Kamurang, Aang Sukarna Yohan, bahwa ratusan rumah terendam banjir saat bencana melanda. "Total ada 157 rumah yang tergenang air dengan ketinggian bervariasi. Paling parah yaitu di RT 13, RW 7 dan RT 16 RW 8 Kampung Jebug. Bahkan saking dahsyatnya kekuatan air, 2 jembatan sampai putus, yakni di Jebug dan Kalijati," katanya.
Sementara itu, warga terpaksa memutar lebih jauh melalui Jebug Bandung, Pacing dan Kalen Jeruk jika hendak menyebrang. Menurut rencana, kata kades, jembatan akan dibangun dengan kontruksi permanen. "Rencana jembatan itu akan dibangun dengan anggaran Rp 1 miliar menggunakan konstruksi permanen. Kita sudah dapat keterangan dari Dinas Bina Marga dan Pengairan, kemarin sudah diukur serta dikasih patok-patoknya juga. Bahkan penggalian tanah juga sudah dilakukan," tandasnya.
Kendati demikian, ia belum tahu berapa jembatan yang bakal dibangun. Hanya saja, selama jembatan belum dibangun warga membutuhkan tambang untuk perahu. "Kami dengan bu camat tengah berupaya untuk mencari tambang. Kurang lebih 125 meter. Kebetulan di Jebug adalah pertemuan 2 sungai yakni Kali Bawah dan Kalijati, sehingga arusnya deras dan debit airnya sangat besar. Sehingga perahunya butuh tambang sebagai pegangan," katanya lagi.
Selain jembatan, bantuan yang paling penting yaitu air bersih. Keperluan masyarakat khususnya yang berkaitan dengan mandi cuci kakus (MCK) pun sangat mendesak. Hal ini disebabkan, sumur gali sudah tidak berfungsi. Mesin pompa air mayoritas warga pun rusak saat banjir menerjang. "Alhamdulillah air bersih sudah masuk. Hanya saja jumlahnya perlu ditingkatkan lagi karena banyak yang memerlukan," harapnya.
Kondisi geografis wilayah Kamurang, dianggap berpotensi besar mendatangkan banjir. Dua aliran sungai yang bertemu disana membuat luapan air cepat mendatangkan bencana. "Kami berharap semoga ada normalisasi sungai yang dilakukan oleh pemerintah daerah, agar debit air yang demikian besar bisa tertampung," pintanya. (fah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar