PURWAKARTA, RAKA- Tak hanya uang, Pemilu Legislatif 2014 nampaknya juga mulai diwarnai aroma lain, salah satunya perdukunan. Orang banyak menyebutnya dukun politik.
Hal ini seperti diakui caleg Partai Demokrat, Iin Salmirah. Ia memastikan, bahwa praktek perdukunan jelang pileg memang benar adanya. Kepastian ini diperoleh setelah dirinya menyaksikan sendiri praktek tersebut, namun ditegaskannya hal itu bukan untuk dirinya melainkan rekannya sesama caleg. "Ada memang (dukun politik itu). Saya pernah saksikan. Tapi saya sendiri memilih tidak menggunakannya," ujar Iin, belum lama ini.
Menurutnya, untuk ikhtiar pencalonan yang kedua kalinya ini, ia justru lebih memilih mendatangi dan bersosialisasi langsung dengan masyarakat. Disamping berkampanye melalui APK (Alat Peraga Kampanye). Sedangkan untuk ikhtiar spritual, ia mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. "Yang penting kan ikhtiar dulu. Soal hasil, Allah SWT yang menentukan," tandas Iin.
Iin juga tak menampik, tawaran untuk menggunakan jasa dukun politik cukup kencang belakangan terakhir. Bahkan dalam satu hingga dua pekan kebelakang tawaran masih terus datang. Mulai dari yang datang ke rumah, hingga berbisik melalui teman. Tak tanggung-tanggung jika dikalkulasikan jumlahnya sudah mencapai 20 orang. "Ya mereka ngakunya dukun dan bisa membantu memenangkan pencalonan," beber Iin.
Alasan dirinya tak memilih jasa dukun, lanjut Iin, selain sudah percaya bahwa ada Tuhan yang mengatur, sukses tidaknya seseorang juga dinilainya tergantung usaha yang dilakukan. "Kalau dukun bisa memenangkan pileg, kenapa dia tidak ikut nyalon saja," pungkasnya sambil tertawa. (nos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar