KARAWANG, RAKA - Meski sudah diberlakukan program pemajuan jam sekolah ditambah adanya Zona Selamat Sekolah di Jalan Ahmad Yani, namun keberadaanya dinilai masih belum maksimal. Karena saat ini diruas jalan tersebut, dibutuhkan keberadaan jembatan penyeberangan bagi pelajar yang dinilai lebih efektif meminimalisir kemacetan.
Menurut kabid Pendidikan Menengah Atas Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang Nandang Maulana menilai saat ini meski ruas Jalan Ahmad Yani sudah terurai kemacetannya karena adanya program pemajuan jam sekolah lebih awal 30 menit dari sebelumnya menjadi 6.30 WIB, namun masih belum optimal. "Kedepan kita harapkan adanya sarana yang mendukung," ungkapnya.
Sarana yang dimaksud Nandang yakni adanya keberadaan jembatan penyeberangan di ruas jalan A. Yani. Nandang berharap di 2014 ini sudah terealisasi. "Ke depan memang harapan kami 2014 kami ada jembatan, di SMAN 1 itu ada jembatan," bebernya.
Karena diakui Nandang, ruas Jalan Ahmad Yani yang dikenal padat oleh pelajar ini, menurutnya sangat berbahaya bagi pelajar yang akan menyeberang jalan. Meski adanya zona selamat sekolah, namun masih dinilai berbahaya. Oleh karena itu pembuatan jembatan dinilai solusi ampuh, dalam mensinergiskan jalan Ahmad Yani ini tidak lagi crowded. "Ruas Jalan Ahmad Yani sangat berbahaya bagi pelajar dan akan lebih optmimal jika ada jembatan penyeberangan," seru Nandang.
Hal senada juga dikatakan Kepala Sekolah SMAN 4 Karawang, Yayah Mardiah, menurutnya, dengan mengoptimalkan program masuk lebih awalnya jam sekolah bagi sekolah menengah atas di Jalan Ahmad Yani ini, harus dibangun jembatan penyeberangan. "Tidak menyelesaikan masalah meski ada zona sekolah, adanya jembatan penyeberangan itu lebih baik," bebernya.
Keberadaan jembatan penyeberangan juga diidamkan para pelajar yang sekolahnya berada disisi Jalan Ahmad Yani. Mereka berharap pemerintah karawang segera membuatkan mereka jembatan tersebut sehingga mereka tidak lagi menyeberang jalan yang arus lalu lintasnya sangat berbahaya. "Dengan adanya jembatan nantinya akan memberikan rasa aman bagi pelajar yang menyeberang. Karena kendaraan yang melintas kerap kali dengan kecepatan tinggi," kata Lia, pelajar SMAN 1 Karawang.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Sekretaris Dishub Kominfo Kabupaten Karawang, Nunu Nugraha mengatakan, saat ini karawang sedang melakukan kajian terkait jembatan penyeberangan orang (JPO). Tentu ada spesifikasi atau ketentuan dalam pembuatan jembatan ini. "Sedang dikaji JPO nya, ketentuan harus dipagar dan lain-lain. Kita akan atur seperti di jakarta. Jalannya luas, arusnya padat, dan jalannya lebar, jumlah penyeberang banyak, langkah apa yang harus kita kaji, banyak yang harus kita tuang dalam kajian," katanya. (vid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar