Rabu, 26 Februari 2014

Petani Terancam Gagal Tanam Lagi

- Hektaran Sawah di Cilamaya Masih Terendam

CILAMAYA, RAKA- Hujan yang terus mengguyur dan gelombang laut masih di bawah rata-rata antara 0,5-0,8 meter, masih aman bagi nelayan untuk melaut. Info Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Karawang seperti yang dikatakan Yayat Supriyatna dirilis dari SI-MAIL Dinas Perikanan Kelautan Provinsi Jawa barat menyebutkan, sejak 23-24 Februari 2014 di perairan Utara, arah angin dari barat laut kecepatanya baru  5-10 knot, cuaca hujan dan gelombang sig/maksimal 0,5-0,8 meter, dan berdasarkan data ini, tambah Yayat, usaha para nelayan untuk penangkapan ikan, masih aman.
"Insya Allah, gelombang hanya 0,8 meter, nelayan masih aman melaut," ujarnya.
Sementara di areal pesawahan, justru kembali terendam hingga berulangkali petani harus menelan gagal tanam, jika terus terendam seperti salah seorang kelompok tani di Desa Rawagempol Wetan, Ratam, menurutnya, sudah sebar kedua dengan usia tanam sudah 7 hari dan akibat banjir yang kembali melanda diprediksi akan kembali gagal. Ia mendesak pemkab agar segera normalisasi kali bawah. Tapi birokrat Karawang justru membuat proyek keberlanjutan, tapi sering tidak ada ujungnya. "Sebenarnya normalisasi kali bawah saja beres, sayang proyeknya sering gak berujung," katanya.
Sementara Kepala BP3K Cilamaya Wetan Cucu Supradinata mengakui, pasca banjir lalu petani semai lagi, tapi sekarang banjir lagi. Disinggung apa yang harus dilakukan petani, mengingat kondisi cuaca tak menentu saat ini, Cucu menilai agar petani menunggu air surut terlebih dahulu dan ada pula yang memindahkan dari tanaman lain. Meski demikian, Cucu tetap mengklaim untuk uji coba metode tanam jajar manten di Tegalsari meskipun banjir tetap bagus. "Kemarin banjir usai petani semai, sekarang banjir lagi," ujarnya. (rud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar