Jumat, 14 Februari 2014

Rumah Rusak Akibat Bencana Bertambah

*Hingga 10 Februari 983 Rumah Dinyatakan Rusak

KARAWANG, RAKA - Laporan kerusakan akibat bencana di karawang terus bertambah. Diprediksi jumlahnya akan terus meningkat seiring bertambahnya laporan. Namun disisi lain, ternyata hingga kini masih banyak desa yang mengajukan bantuan logistik meski sudah masuk pasca bencana.

Hal itu diungkapkan Kabid Penanggulangn Bencana Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karawang, Supriatna kepada RAKA, Kamis (13/2). "Laporan kerusakan karena bencana mulai masuk dan terus bertambah meski belum lengkap," ucapnya.
Hinggga kini pihaknya, diakuinya masih menghimpun laporan tersebut, dan nantinya akan dilakukan verifikasi terkait pemberian bantuan stimulan. "Kita sekarang sedang menghimpun data itu lalu kita lakukan verifikasi untuk kita berikan bantuan stimulan," bebernya.
Karena itu, lanjut dia, untuk desa yang belum melaporkan silahkan agar segera membuat laporan melalui kecamatan. Nantinya kecamatan merangkum seluruh kerusakan akibat bencana di wilayahnya, kemudian baru diserahkan ke Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana. "Prosedural laporan, dari desa ke kecamatan, nanti kecamatan rangkum beberapa desa dan baru ke kita," urai Supriatna.
Bencana yang tercatat terjadi sejak 9 Januari lalu dan rentetan bencana lainnya dan diperparah dengan bencana banjir di 29 kecamatan dan sebanyak 206 desa ini diharapkan Supriatna memberikan data yang lengkap serta akurat. Sehingga tidak ada yang tertinggal nantinya. Selain itu, agar proses dikeluarkannya dasar penetapan penerima bantuan ini dapat keluar dari Bupati. "Laporan yang diberikan juga harus lengkap, jika ada kejadian akibat banjir, puting beliung, longsor kemarin segera melaporkan," serunya.
Dalam verifikasi ini, pihaknya akan memperioritaskan bagi warga miskin. "Diperioritaskan bagi keluarga ekonomi lemah dan tidak mampu, bukan yang kaya tidak boleh tapi perioritaskan (yang tidak mampu)," jelasnya.
Setelah hasil verfikasi rampung, nantinya akan membuat usulan ke bupati sehingga terbit SK penetapan. "Setelah verifkasi, baru membuat usulan ke bupati untuk dikelurkan SK penetapan CPCL, baru SK keluar ke DPPKAD, baru nanti pemberkasan di DPKKAD," imbuhnya.
Sementara itu diakui Supriatna, hingga saat ini masih ada desa yang meminta bantuan logistik, meski bencana sudah lewat. Dikatakannya, ada 10 desa yang masih meminta logistik, namun sesuai dengan aturan permintaan tersebut ditolak. Karena bantuan logisitk diberikan ketika terjadinya bencana, bukan pasca bencana seperti ini.
Menurutnya ini hal yang lucu,  karena seharusnya pasca bencana adalah permohonan bantuan stimulan jika terjadi kerugian akibat bencana. "Terhitung ada sekitar 10, tapi kita tidak kabulkan, kita sesuai aturan saja. Artinya sekarang mah data untuk stimulan, masa desa masih minta bantuan logisitik. Menurut saya lucu, kemarin kan sudah di urus (ketika bencana terjadi) kenapa minta lagi," timpalnya.
Dijelaskan, kondisi karawang saat ini sudah kembali kondusif dari bencana. Terkecuali terjadinya longsor di Jatisari beberapa waktu lalu, itu baru patut diberikan bantuan logistik. "Sedangkan kalau melihat kondisinya sudah kondusif. Kali Cilamaya, Kalen Bawah, Citarum dan Cibeet sudah aman. Kecuali longsor di Telarsari, (Jatisari) itu kan kasus baru ya kita layani," pungkasnya.


Data rumah rusak akibat bencana di 29 Kecamatan 206 desa
9-1 Februari 2014
170 rusak berat
199 rusak sedang
606 rusak ringan

4-10 Februari 2014
8 rusak berat akibat longsor

*Data ini akan terus bertambah karena masih ada desa yang belum melaporkan secara lengkap laporan kerusakan akibat bencana. (vid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar