TELAGASARI, RAKA- Terus berkembangnya industrialisasi dan perluasan lapangan kerja, semakin merembet pula pada akses pemasaran yang menggiurkan bagi pelaku usaha, baik dengan skala kecil maupun besar. Bahkan jika ditopang daya dukung SDM berkualitas, masyarakat Karawang tidak menutup kemungkinan, income perkapita trennya akan semakin tinggi menimbulkan gaya hidup konsumtif semakin meluas.
Hal ini, menurut Bendahara Umum Pengurus Komisariat PMII Karawang, Siti Nuriyah, sudah menjadi kewajaran atas majunya industri di kota lumbung padi. Namun, tambahnya, jika gaya hidup konsumtif semakin berkembang, nilai negatifnya adalah hilangnya asa diantara sosilogi masyarakat yang cenderung bebas dan tak terbendung. Disinilah, lanjut Nuri, pentingnya pemerintah berperan atas konsekuensi industrialisasi disatu kota, dimana gaya hidup tidak boleh dibiarkan liar begitu saja. "Persoalan pokok jika angkatan kerja banyak terserap, maka konsumtif masyarakat semakin meninggi seiring besarnya pendapatanya," katanya.
Lebih jauh Nuri menambahkan, pemerintah harus memberikan contoh positif menanggulangi konsumtifitas masyarakat dewasa ini. Jika tidak, daya beli yang semakin meningkat semakin menguntungkan satu pihak, sementara disisi lain pengangguran akan semakin terjepit dan pemerintah disaat posisi demikian harus lebih memikirkan nasib kemiskinan dan pengangguran ketimbang mengklaim data-data keberhasilanya.
Ia berharap, industri yang semakin pesat di Karawang, tidak menjadi ancaman bagi warganya itu sendiri. "Sebaliknya, keberadaan industri harus dijadikan peluang bagaimana masyarakat Karawang bisa membelanjakan pendapatnnya untuk keperluan pendidikan, kesehatan dan masa tua ketimbang konsumtif yang negatif," ujarnya. (rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar